Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapan Presiden ke Papua? Wiranto : Tak Usah Didorong Nanti ke Sana

Sejumlah kalangan seperti anggota legislatif mendorong agar Presiden Joko Widodo datang untuk memantau kondisi di Papua dan Papua Barat yang sedang konflik dengan harapan bisa mencairkan ketegangan.
Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wirantosaat menggelar jumpa pers terkait konflik Papua di Jakarta, Jumat (30/8/2019)./Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso
Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wirantosaat menggelar jumpa pers terkait konflik Papua di Jakarta, Jumat (30/8/2019)./Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah kalangan seperti anggota legislatif mendorong agar Presiden Joko Widodo datang untuk memantau kondisi di Papua dan Papua Barat yang sedang konflik dengan harapan bisa mencairkan ketegangan.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan bahwa presiden pasti akan datang ke Bumi Cenderawasih.

“Sudahlah itu nanti pasti [datang], presiden itu enggak usah disuruh pasti ke sana. Enggak usah didorong juga pasti ke sana. Tapi presiden ke sana itu pasti membawa kebaikan,” katanya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (20/8/2019).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Wiranto, kondisi di sebagian Papua mulai kondusif. Untuk kota Sorong dan Manokwari sudah tenang walaupun masih ada rencana demo.

Sementara itu di wilayah Papua masih proses penanganan dan negosiasi. Pemerintah juga menambah pasukan keamanan ke Papua.

“Bukan untuk melawan rakyat tapi mengamankan objek-objek vital. Jangan sampai dirusak oleh masyarakat yang tidak sadar,” jelasnya. 

Konflik Papua pecah karena viralnya pengusiran mahasiswa yang belajar di Surabaya dan Malang karena diduga menurunkan bendera merah putih.

Lalu, Rabu (28/8/2019) warga menggelar aksi yang menuntut agar Bupati Deiyai, Papua meneken isi referendum. Demonstrasi berakhir ricuh. Setidaknya seorang warga dan aparat meninggal dunia. 

Polri mengungkapkan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menunggangi aksi tersebut. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan bahwa saat Polri dan warga melakukan negosiasi, muncul ribuan orang yang diduga KKB.

Mereka datang dari segala arah dan mendadak menyerang anggota TNI dan Polri yang menjaga demonstrasi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper