Kabar24.com, JAKARTA--Giuseppe Conte menyatakan mengundurkan diri sebagai perdana menteri Italia setelah mengecam Matteo Salvini, pemimpin Liga sayap kanan sebagai "oportunis" karena telah memicu krisis pemerintah yang dapat memiliki "konsekuensi serius" bagi Italia.
Conte mengatakan mengundurkan diri secara resmi dengan menyerahkan mandatnya kepada presiden, Sergio Mattarella setelah penutupan debat di Senat kemarin waktu stempat.
Dia mengatakan bahwa Salvini, wakil perdana menteri sekaligus menteri dalam negeri, telah mengkhianati warga Italia setelah memicu pertikaian partai dengan Gerakan Lima Bintang (M5S) anti kemapanan awal bulan ini.
Dia mengatakan Salvini ingin mengeksploitasi popularitas Liga yang semakin meningkat dengan mendorong pemilihan umum lebih awal.
"Dia hanya mementingkan diri sendiri dan kepentingan partainya," kata Conte seperti dikutip Theguardian.com, Rabu (20/8).
Menurutnya, mengajak para pemilih untuk mengikuti pemilu setiap tahun tidak bertanggung jawab," kata Conte. Dia menambahkan bahwa prospek Salvini sebagai perdana menteri Italia berikutnya sangat mengkhawatirkan.
Dengan mengundurkan diri, Conte telah menghindari pemungutan suara mosi tak percaya yang dilakukan oleh Liga.
Kekuatan untuk membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan baru ada di tangan Mattarella, yang juga bisa mengupayakan mayoritas parlemen baru atau memembentuk pemerintahan.
Waktu manuver Salvini pun dianggap sensitif karena Italia harus mengajukan rancangan anggaran untuk tahun 2020 pada akhir September.
Conte mengatakan pilihan Salvini dalam beberapa minggu terakhir mengungkapkan "sensitivitas kelembagaan yang buruk" dan "kurangnya budaya konstitusional". Dia juga mengkritik penggunaan simbol agama oleh menteri tersebut dalam kampanye di seluruh Italia yang menggambarkan hal itu sebagai "serangan bagi umat beriman