Bisnis.com, JAKARTA - Penelusuran rekam jejak calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 akan dilakukan masyarakat sipil untuk memastikan kualitas pimpinan KPK yang baru.
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana mengatakan, penelusuran rekam jejak akan dilakukan terhadap 40 nama capim KPK yang sudah lolos tes seleksi tahap ketiga. Penelusuran juga akan melibatkan peran serta masyarakat.
"Kami juga sudah membuka pos pengaduan dan itu memang akan kami telaah lebih jauh tentang data yang sudah diberikan," ujar Kurnia di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).
Nantinya, hasil penelusuran ICW akan dipublikasikan untuk masyarakat. Namun, belum diketahui kapan publikasi hasil penelusuran rekam jejak dilakukan. Menurut Kurnia, baiknya KPK periode 2019-2023 dipimpin oleh figur-figur baru.
Masukan itu tak berbeda dengan pandangan ICW beberapa waktu lalu, yang mentingkat sejumlah catatan kritis atas kinerja KPK periode saat ini.
"Kami pandang lebih baik figur-figur baru yang menempati pimpinan KPK 2019-2023. Kami belum selesai tracking, tentang siapa saja calon-calon potensial dan kalau dibilang ada, pasti ada ya dari 40 ini orang-orang baik. Tapi memang kami belum mempublikasikan itu," ujarnya.
Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih menyatakan tahap selanjutnya seleksi Capim KPK akan dilakukan 8-9 Agustus 2019.
“Dari 104 peserta hadir tes psikologi Capim KPK, yang dinyatakan lulus sebanyak 40 orang. [Peserta] dinyatakan lulus tes psikologi wajib mengikuti profile assessment pada Kamis-Jumat, 8-9 Agustus 2019,” kata Yenti kemarin.
Adapun, 40 orang tersebut diharuskan mengikuti tahapan selanjutnya yakni profile assessment, wawancara dan uji publik, dan tes terakhir yaitu tes kesehatan. Profile assessment akan diselenggarakan di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta Pusat.
Anggota Pansel Capim KPK Harkristuti Harkrisnowo mengungkapkan peserta yang lolos assessment test akan langsung menjalani tes wawancara yang digabung dengan uji publik.