Bisnis.com, JAKARTA – Beredar di masyarakat tentang rincian sejumlah formasi penerimaan Aparatur Sipil Negara yang dikeluarkan atas nama Biro Humas Badan Kepegawaian Negara atau BKN. Lalu, bagaimana faktanya?
Melalui akun resmi @BKNgoid, BKN menyebut informasi itu beredar di media sosial termasuk aplikasi pesan instan seperti Whatsapp dan Telegram. Informasi yang disampaikan berupa rincian formasi di Kementerian, Lembaga dan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Namun informasi itu dipastikan tidak benar. Informasi terakhir yang disampaikan oleh BKN baru berupa pelaksanaan seleksi Aparatur Sipil Negara yang akan dilaksanakan pada Oktober 2019.
Beredar di medsos, WA, telegram, dll yg menyebut scr rinci formasi u/ K/L/D dlm penerimaan #CPNS2019 & #P3K2019 dg menyebut sumber Biro Humas BKN.
— #ASNKiniBeda (@BKNgoid) August 1, 2019
Semua itu tdk benar. Lihat Siaran Pers kami di https://t.co/uMgXsPCkhn#ReformasiBirokrasiBKN#BKNSemangatUntukNegeri
Pemerintah baru menyebut tentang prediksi jumlah pendaftar mencapai 5,5 juta pelamar dengan kebutuhan ASN Nasional 2019 sebanyak 254.173 formasi yang mencakup 100.000 formasi CPNS dan 100.000 formasi P3K Tahap Kedua. Sisanya sudah dilaksanakan pada seleksi P3K Tahap Pertama.
Jumlah pelamar tahun ini diprediksi meningkat tajam dibandingkan pada tahun lalu yaitu berada di angka 3.636.251 pelamar. Jumlah pelamar itu terbagi pada 76 instansi pusat mencapai 1.446.460 dan pelamar di 481 instansi daerah sebanyak 2.189.791 orang.
Berikut Pernyataan resmi Badan Kepegawaian Negara terkait penerimaan ASN 2019. Pernyataan ini disampaikan melalui surat dengan nomor: 070/RILIS/BKN/VII/2019.
Hari ini [30 Juli 2019] pemerintah mengumumkan secara resmi seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diagendakan pada Oktober 2019. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana memprediksi peserta seleksi akan mencapai 5,5 juta.
Pada pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018 total pelamar sebanyak 3.636.251 juta, dengan rincian jumlah pelamar di 76 instansi pusat mencapai 1.446.460 dan pelamar di 481 instansi daerah sebanyak 2.189.791. Selanjutnya formasi CPNS 2018 Provinsi Papua diberikan sebanyak 12.831 dan Provinsi Papua Barat sejumlah 6.208.
Sementara untuk seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Tahap Pertama sejumlah 51.293 peserta melampaui passing grade. Formasi P3K Tahap Pertama ini dibuka khusus bagi tenaga honorer dengan jabatan Guru, Tenaga Kesehatan, Dosen dan Tenaga Kependidikan PTN baru, serta Penyuluh Pertanian.
Selaku Ketua Pelaksana Panitia Seleksi ASN Nasional (Panselnas), Kepala BKN juga menyampaikan sejumlah kendala yang dialami pelamar CPNS 2018, di antaranya: 1) Database kependudukan yang tidak update, terutama kesulitan pelamar melakukan update Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) daerah dan pusat; 2) Sejumlah ijazah pelamar tidak sesuai kualifikasi Pendidikan yang dipersyaratkan; 3) KTP yang diunggah pelamar tidak jelas/bukan KTP asli, dan 4) Sejumlah dokumen pendukung yang dilampirkan tidak lengkap. Beberapa permasalahan ini yang menjadikan peserta tidak memenuhi syarat administrasi.
Untuk rencana pelaksanaan seleksi ASN pada Oktober 2019 akan dibuka dengan dua jenis pilihan, yakni seleksi CPNS dan P3K Tahap Kedua. Total kebutuhan ASN nasional 2019 sejumlah 254.173 yang mencakup 100.000 formasi CPNS dan 100.000 formasi P3K Tahap Kedua, dan sisanya sudah dilaksanakan pada seleksi P3K Tahap Pertama.
Dari aspek infrastruktur seleksi, 108 titik lokasi di seluruh Indonesia dapat dimanfaatkan melalui fasilitas yang disediakan BKN dan bekerja sama dengan sejumlah instansi pusat dan daerah. Jumlah ini tentu tidak cukup untuk pelaksanaan seleksi serentak, oleh karena itu beberapa opsi sedang disiapkan dengan kerja sama instansi di pusat dan daerah.
Jakarta, 30 Juli 2019 Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN, Ttd Mohammad Ridwan