Bisnis.com, JAKARTA - Prabowo Subianto masih berusaha agar kepulangan Habib Rizieq Shihab menjadi salah satu syarat rekonsiliasi kubu Jokowi dan Prabowo.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Kerja Jokowi-Ma’ruf, Arsul Sani mengatakan bahwa terkait detail kepulangan Rizieq cukup didalami oleh Komisi III DPR.
“Tidak perlu jadi [pembicaraan] khusus Prabowo dengan Jokowi. Itu hal teknis. Kan bisa rapat dulu di komisi III,” katanya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Arsul menjelaskan bahwa syarat kepulangan Rizieq bukan tidak perlu menjadi pembahasan rekonsiliasi. Ada hal yang lebih besar untuk kepentingan Indonesia.
“Tidak perlu levelnya dibicarakan oleh Jokowi dan Prabowo. Itu dibicarakan di komisi III saja. Kan masing-masing koalisi ada di saja semuanya,” ujar Arsul.
Sebelumnya, Juru Bicara Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa langkah rekonsiliasi dianggap perlu guna menguburkan dendam politik, sekaligus pula perdebatan antarpendukung.
Upaya ini dibutuhkan agar gagasan dan ide positif dapat diadaptasi oleh pemerintah.
“Itu yang dikehendaki Pak @prabowo, dalam politik tidak boleh menutup dialog (unlock), tidak ada pembicaraan spesifik transaksi jabatan dan kursi menteri,” tulisnya melalui akun Twitter, Senin (15/7/2019).
Salah satu langkah rekonsiliasi yang dianggap penting lanjut Dahnil adalah memastikan para ulama dapat kembali berdakwah seperti biasa. Kepulangan tokoh Front Pembela Islam(FPI) Rizieq Shihab masuk dalam rekonsiliasi yang dilayangkan BPN. Permintaan ini, terang Dahnil, juga telah disampaikan secara resmi kepada Wapres Jusuf Kalla.
Prabowo juga menyampaikan hal serupa kepada tokoh-tokoh pemerintah yang menjadi utusan resmi presiden.