Bisnis.com, JAKARTA – Kubu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memperkirakan maksimal hanya satu partai pendukung Prabowo Subianto yang diterima masuk ke kabinet koalisi Jokowi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumpulkan para ketua umum partai pengusung meminta masukan koalisi. Rencananya pertemuan tersebut dilakukan bulan ini.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan bahwa agenda tersebut memutuskan apakah perlu ada penambahan koalisi atau tidak.
“Saya melihatnya satu di antara dua kemungkinan itu, tidak bertambah atau bertambah satu,” katanya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/7/2019).
Arsul menjelaskan bahwa baik itu koalisi dan oposisi sama baiknya. Keduanya sama-sama mendorong pembangunan negara.
Tidak mungkin semua partai harus berada dalam pemerintahan. Karena dalam demokrasi butuh keseimbangan untuk mengawal kinerja pemerintah.
Dari suara parlemen, koalisi pengusung Jokowi-Amin menguasai kursi 60 persen. Itu sudah cukup untuk menjadi mayoritas. Oleh karena itu, koalisi merasa sudah cukup dengan yang ada sekarang.
Arsul yakin Jokowi memahami dan akan mendengarkan suara Koalisi Indonesia Kerja dan telah diungkap juga melalui media massa.
“Tapi kan belum bertemu dengan para ketua umum yang akan memberikan final. Saya katakan final sikap partai-partai dan kemudian sebagai koalisi juga seperti apa,” jelasnya.