Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump 'Senggol' China di Twitter

Hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China terancam. Melalui Twitter, Presiden Donald Trump mengeluh China belum membeli lebih banyak produk pertanian dari AS.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA – Hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China terancam. Melalui Twitter, Presiden Donald Trump mengeluh China belum membeli lebih banyak produk pertanian dari AS.

Padahal, menurut Trump hal tersebut telah dijanjikan dalam pertemuannya dengan Presiden Xi Jinping di sela-sela KTT G20, Jepang, pada 29 Juni.

Dalam pertemuan itu, Trump dan Xi Jinping sepakat untuk memulai kembali perundingan perdagangan antara kedua negara yang sempat terhenti.

Trump juga mengatakan akan menunda mengenakan tarif lebih lanjut pada impor China. Ia mengklaim Presiden Xi telah setuju bahwa China akan membeli sejumlah besar produk pertanian AS.

Namun, data yang dirilis Departemen Pertanian AS pada Kamis (11/7/2019), menunjukkan bahwa China justru memperlambat pembelian produk pertanian AS setelah pertemuan G20.

China membeli 127.800 metrik ton kedelai AS pekan lalu, setara dengan sekitar dua kargo dan selisih sebesar 79 persen dari pekan sebelumnya. China juga hanya membeli 76 ton daging babi Amerika, dibandingkan dengan 10.400 ton pada Juni.

Sebelumnya pada Kamis (11/7), Juru Bicara Departemen Perdagangan China Gao Feng mengatakan perdagangan pertanian adalah "isu penting yang perlu dibicarakan oleh kedua belah pihak".

Tapi ia tidak mengkonfirmasi apakah China setuju untuk membeli produk-produk pertanian Amerika sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai di Osaka.

Dalam salinan pertemuan Trump-Xi Jinping yang diterbitkan oleh Kantor Berita Xinhua, hanya disebutkan bahwa Trump mengatakan ia berharap China dapat meningkatkan impor dari AS, sementara tidak ada tanggapan baik dari Xi Jinping maupun tim China.

Hu Xijin, pemimpin redaksi surat kabar Global Times pada Kamis malam (11/7) menuliskan dalam Twitter bahwa hal yang dicapai dalam pertemuan di Osaka bukanlah komitmen sepihak.

“Pencapaian di KTT Osaka adalah konsensus China-AS, bukan komitmen sepihak yang dibuat China untuk AS. Semoga AS akan segera mencabut semua sanksi atas Huawei dan menghormati prinsip kesetaraan,” tulis Hu, seperti dilansir dari Bloomberg.

Sebelumnya, pada awal pekan ini, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin berkomunikasi dengan pejabat pemerintah China. Kedua belah pihak disebut akan melanjutkan pembicaraan mereka sebagaimana mestinya.

Perundingan antara kedua negara terhenti pada Mei setelah AS menuduh China mengingkari rancangan komitmen yang dibuat sebelumnya dan kedua pihak tetap berselisih mengenai aspek-aspek penting dari suatu kesepakatan.

Di bawah gencatan perang perdagangan yang dicapai di Osaka, Trump setuju untuk menunda pengenaan tarif baru terhadap impor tambahan China senilai sekitar US$300 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper