Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan pihaknya masih belum menentukan langkah partai setelah dibubarkannya Koalisi Adil-Makmur pendukung Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Apalagi, harapan Prabowo menjadi Presiden periode 2019-2024 dipastikan pupus lantaran 15 dalil gugatan ditolak seluruhnya oleh Mahkamah Konstitusi.
"Kalau tadi kita bicara karena sudah ada putusan MK. Ya, secara logika berarti koalisi ini diserahkan kepada sikap masing-masing partai. Walaupun prinsipnya masih tetap ingin dalam kebersamaan," katanya di Jalan Kertanegara IV, Jumat (28/6/2019).
Lebih lanjut, dia belum dapat memastikan posisi atau rencana PKS pascapembubaran Koalisi Adil-Makmur.
Apalagi, saat ini santer berhembus kabar bahwa kubu paslon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang mengajak partai politik oposisi untuk bergabung dengan pemerintah.
"Kita lihat perkembangan yang ada secara politik. Dan yang kedua adalah bagimana sikap dari Majelis Syuro itu. Saya, kan, eksekutif jadi tidak bisa sendiri. Harus bedasarkan keputusan Majelis Syuro," imbuhnya.
Sohibul memaparkan PKS masih menunggu pelantikan yang dilakukan Majelis Syuro pada 20 Oktober mendatang. Majelis Syuro sendiri terdiri dari 66 petinggi dan kader PKS.
Seperti diketahui, jabatan Ketua Majelis Syuro PKS saat ini dipegang oleh Salim Segaf Al-Jufri.
"Sabar, jangan terburu buru. Nanti tanya langsung ke Majelis Syuro," ungkapnya.