Bisnis.com,JAKARTA - Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Oslo akan menyelenggarakan promosi terpadu pariwisata, perdagangan, dan investasi dengan menggelar Festival Indonesia dengan tema Wonderful Indonesia: A Land of Diversity di Oslo, Norwegia, pada 28—30 Juni 2019.
Festival Indonesia ini pertama kali diselenggarakan di Norwegia dan akan menjadi yang terbesar di kawasan Nordik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan keragaman Indonesia kepada masyarakat Norwegia sebagai upaya untuk memperkuat hubungan diplomatik kedua negara.
Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia merangkap Republik Islandia Todung Mulya Lubis mengungkapkan bahwa Festival ditujukan untuk menjadi pendorong penguatan hubungan antarmasyarakat (people-to-people contact) yang merupakan modal penting untuk mendukung peningkatan bilateral tersebut.
“Festival akan menjadi ajang untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya dan kekayaan sumber daya hayati Indonesia kepada masyarakat Norwegia," ujar Todung seperti dikutip dalam keterangan yang dirilis Kemenlu, Senin (24/6/2019).
Sebagai rangkaian dari acara tersebut, dia mengungkapkan pihaknya akan menyelenggarakan kegiatan seminar, temu bisnis, pergelaran budaya, pameran produk-produk unggulan Indonesia, seperti kopi, kuliner, dan fesyen.
Todung mengungkapkan, acara akan diawali dengan seminar bisnis untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Norwegia terhadap upaya Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) festival.
Adapun, tema yang akan diangkat adalah The Potential Role of Palm Oil in Achieving UN Sustainable Development Goals. Dia menjelaskan bahwa seminar akan menitikberatkan pembahasan mengenai produk kelapa sawit dan lahan gambut yang dikelola secara berkelanjutan.
“Seminar akan menghadirkan sejumlah pembicara Indonesia dan akan dihadiri sekitar 200 pengusaha Norwegia. Seminar akan ditutup dengan temu bisnis untuk membangun jejaring kerja antara pengusaha Indonesia dengan mitra mereka di Norwegia,” jelasnya.
Puncak acara akan digelar di pusat kota Oslo, yaitu alun-alun Spikersuppa. Lokasi tersebut merupakan tempat paling ramai di ibukota Norwegia, dan akan diubah menjadi pasar Indonesia dengan puluhan tenda (booth) pameran produk-produk unggulan Indonesia.
Festival juga akan dimeriahkan dengan pagelaran seni budaya yang akan diperagakan para seniman yang datang langsung dari daerah-daerah di Indonesia.
Acara juga akan dimeriahkan dengan kegiatan workshop membatik sebagai salah satu kegiatan selama Festival berlangsung. Di samping itu, juga akan dipamerkan pakaian tradisional beberapa daerah, replika komodo sebesar 3 meter, produk-produk kekayaan hutan, dan gambut tropis.
Festival juga akan menyajikan specialty kopi asal Indonesia untuk mengenalkan produk kopi Indonesia melalui demo seduh kopi gratis. Biji kopi yang akan dipergunakan dipilih secara khusus dari petani Indonesia yang sudah mempraktekkan pendekatan konservasi dalam pengelolaan budi daya kopi dan sudah memperoleh pelatihan sebagai Q-grader kopi.
Lebih lanjut, Todung mengatakan pihaknya juga akan memanfaatkan festival untuk memperkenalkan sepuluh tujuan wisata unggulan Indonesia, yang dikenal sebagai 10 Bali baru. “Sudah saatnya, masyarakat Norwegia kita kenalkan dengan tujuan wisata di Indonesia selain Bali," imbuhnya.
Sementara itu, untuk mendukung peningkatan pemahaman terhadap produk sawit dan pengelolaan lahan gambut Indonesia, berbagai produk sawit dan turunan juga akan dipajang di Festival.
Pada Festival Indonesia di Oslo, Kementerian Luar Negeri juga akan melibatkan Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten Musi Banyuasin, Badan Restorasi Gambut, Javara, dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia.