Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo meminta masyarakat memercayakan penyelesaian kasus kerusuhan yang terjadi saat aksi massa 21-22 Mei 2019 kepada Kepolisian Republik Indonesia.
Saat ini Kepolisian berupaya keras untuk secara bersamaan mengungkap dua fokus utama dalam kasus itu.
Hal itu disampaikan Presiden di Kota Denpasar, Bali, Jumat (14/6/2019), menanggapi perkembangan terkini atas pengungkapan kasus tersebut.
"Berikan waktu terlebih dahulu kepada polisi untuk menyelesaikan yang kasus (rencana) pembunuhannya," ujar Jokowi, dikutip dari keterangan resmi.
Pernyataan Presiden tersebut merujuk pada pengungkapan rencana pembunuhan sejumlah tokoh nasional dan seorang direktur eksekutif lembaga survei. Hingga saat ini, Kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengembangkan kasus tersebut.
Tak hanya itu, menurutnya, Kepolisian saat ini juga berupaya melakukan pengungkapan terkait jatuhnya korban jiwa dalam aksi massa tersebut. Upaya pengungkapan kedua kasus tersebut menurut Presiden dijalankan Kepolisian secara bersamaan.
"Kemudian ini juga berjalan paralel nanti kasus yang berkaitan dengan [korban] meninggal yang ada di lokasi-lokasi kerusuhan. Saya kira dua-duanya berjalan paralel," ucap Jokowi.
Kepala Negara berpandangan bahwa apabila dibutuhkan, nantinya, Kepolisian juga dapat bekerja sama dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dalam pengungkapan kasus-kasus tersebut.
"Tidak hanya Kepolisian, nanti bisa mengajak Komnas HAM dan lainnya," tandas Presiden.