Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pimpin Sidang Gugatan PHPU, Anwar Usman Hakim Ketua MK yang Pernah Main Film

Selama menjadi mahasiswa, Anwar Usman aktif dalam kegiatan teater di bawah asuhan Ismail Soebarjo. Selain sibuk dalam kegiatan perkuliahan dan mengajar, Anwar tercatat sebagai anggota Sanggar Aksara.
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman/Bisnis.com-Samdysara Saragih
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman/Bisnis.com-Samdysara Saragih

Kabar24.com, JAKARTA — Sidang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga S. Uno, mulai digelar di Mahkamah Konstitusi (MK).

Sidang gugatan itu dihadiri sembilan hakim MK dan dipimpin langsung oleh Hakim Ketua yang juga Ketua MK Anwar Usman.

Dikutip dari situs MK, Jumat (14/6/2019), Anwar Usman mengawali karier sebagai seorang guru honorer pada 1975. Anwar Usman lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat, pada 31 Desember 1956.

“Saya sama sekali tak pernah membayangkan untuk mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden. Saya juga tak pernah membayangkan bisa terpilih menjadi salah satu hakim konstitusi,” ujarnya.

Selama menjadi mahasiswa, Anwar aktif dalam kegiatan teater di bawah asuhan Ismail Soebarjo. Selain sibuk dalam kegiatan perkuliahan dan mengajar, Anwar tercatat sebagai anggota Sanggar Aksara.

Dirinya pun sempat diajak untuk beradu akting dalam sebuah film yang dibintangi oleh Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S. Bono besutan sutradara ternama Ismail Soebarjo pada 1980.

“Saya hanya mendapat peran kecil, namun menjadi suatu kebanggaan bisa menjadi anak buah sutradara sehebat Bapak Ismail Soebarjo, apalagi film yang berjudul “Perempuan dalam Pasungan” menjadi Film Terbaik dan mendapat Piala Citra,” kenang pria yang meraih gelar Doktor pada Universitas Gadjah Mada.

 Anwar mengenang keterlibatannya dalam dunia teater sebagai salah satu pengalaman dia yang paling berkesan.

Menurutnya, dunia teater mengajarkannya banyak hal termasuk tentang filosofi kehidupan. Dunia teater dan film, menurut mantan Hakim Yustisial Mahkamah Agung ini, pada intinya mengandung unsur edukasi yang mengajak pada kebajikan, termasuk bagaimana bersikap dan bertutur kata.

Anwar menyampaikan sejak MK berdiri, dia mengikuti perkembangan lembaga itu sehingga tidak sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan di MK.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper