Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fadli Zon Gusar Ditanya soal Keberadaan Prabowo Subianto

Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon gusar saat ditanya ihwal keberadaan calon presiden 02 Prabowo Subianto.
Waketum Partai Gerindra Fadli Zon (tengah) berjalan usai mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY, Jakarta. Kamis (9/8). Pertemuan tersebut berlangsung tertutup dan singkat./ANTARA-Muhammad Adimaja
Waketum Partai Gerindra Fadli Zon (tengah) berjalan usai mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY, Jakarta. Kamis (9/8). Pertemuan tersebut berlangsung tertutup dan singkat./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon gusar saat ditanya ihwal keberadaan calon presiden 02 Prabowo Subianto.

Awalnya, Fadli dikonfirmasi perihal pernyataan influencer Tim Kampanye Nasional Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul, yang menyebut Prabowo menelepon Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dari luar negeri.

Fadli mengatakan dia tak bisa mengonfirmasi cerita Ruhut itu. Menurut dia, tak ada urgensinya orang-orang ingin tahu ke mana Prabowo pergi.

 "Saya enggak bisa konfirmasi itu. Karena Pak Prabowo mau pergi ke mana saja, ke Yogyakarta, ke Malaysia, apa urusannya," kata Fadli di kawasan Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019).

Fadli mengatakan, Prabowo bebas pergi ke mana pun yang dia mau. Mulai dari keperluan cek kesehatan, bertemu orang, hingga sekadar minum kopi, kata Fadli, adalah urusan Prabowo.

"Urusannya mau pergi beli sandal jepit kek, mau umrah kek, apa kek, apa urusannya," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini.

Fadli lantas menyinggung bocornya manifes penerbangan Prabowo bersama rombongan. Dia mengatakan manifes adalah data personal dan tak ada orang yang suka informasi itu disebar.

Menurut Fadli, polisi semestinya langsung menangkap orang yang menyebarkan manifes itu dan menjeratnya dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik. "Itu kan hal privat. Kenapa kok disebar, itu kan pelanggaran UU ITE. Harusnya polisi langsung menangkap yang menyebar itu," ujarnya.

Meski begitu, Fadli belum memastikan apakah pihak Gerindra atau Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno berencana melapor ke polisi atas bocornya manifes itu.

 "Ya itu urusan orang-orang yang ada di manifest itu, mungkin Prabowo atau Gerindra akan laporkan," kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper