Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran-AS Tegang, Pentagon Pertimbangkan Kirim 5.000 Tentara ke Teluk

Departemen Pertahanan AS tengah mempertimbangkan permintaan militer AS untuk mengirim sekitar 5.000 tentara tambahan ke Timur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.
Komplek Pentagon di Washington, AS, tampak dari atas pesawat Air Force One, 29 Maret 2018./REUTERS-Yuri Gripas - RC125AF3E6D0
Komplek Pentagon di Washington, AS, tampak dari atas pesawat Air Force One, 29 Maret 2018./REUTERS-Yuri Gripas - RC125AF3E6D0

Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Pertahanan AS tengah mempertimbangkan permintaan militer AS untuk mengirim sekitar 5.000 tentara tambahan ke Timur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.

Ketegangan hubungan antara Tehran dan Washington dalam bulan ini terus meningkat setelah Presiden AS Donald Trump berupaya memotong ekspor minyak Iran menjadi nol.

Selain itu, Trump terus meningkatkan kehadiran militer AS di Teluk dalam menanggapi apa yang dia katakan adanya ancaman Iran.

Para pejabat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa permintaan pengirman pasukan telah diajukan Komando Pusat AS. Akan tetapi,  tidak jelas apakah Pentagon akan menyetujui permintaan tersebut.

Pentagon biasanya menerima atau menolak permintaan untuk sumber daya tambahan dari komando tempur AS di seluruh dunia.

Salah satu pejabat mengatakan pasukan yang diminta akan bersifat defensif.

Permintaan itu merupakan permintaan terbaru untuk sumber daya tambahan dalam menghadapi apa yang dikatakan pejabat AS adanya ancaman yang dapat dipercaya dari Iran terhadap pasukan AS dan kepentingannya di Timur Tengah.

"Sebagai kebijakan jangka panjang, kami tidak akan membahas atau berspekulasi tentang rencana masa depan potensial dan permintaan pasukan," Komandan Rebecca Rebarich, kata seorang juru bicara Pentagon seperti dikutip Reuters, Kamis (23/5/2019).

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper