Bisnis.com, JAKARTA – Mayjen (purn) Kivlan Zen menuduh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono licik karena tidak mau ada jenderal selain dirinya yang jadi presiden. Pengurus partai Demokrat merasa Kivlan sok jago.
Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan bahwa Kivlan bukan siapa-siapa dan tidak pernah jadi apa-apa. Oleh karena itu tidak layak jika dia merasa lebih hebat daripada Yudhoyono (SBY).
“Karena di Akmil saja sejarah mencatat Pak SBY ini lulusan terbaik Akmil peraih Adhimakayasa. Sedang Kivlan Zen ini kita tidak tahu lulus peringkat berapa dia,” kata Jansen melalui pesan instan, Jumat (10/5/2019).
Jansen menjelaskan bahwa jika dibanding di pemerintahan, SBY dua kali menjabat sebagai menteri dan presiden selama dua periode. Bahkan suara yang didapat belum bisa dikalahkan Presiden Jokowi.
“Kivlan ini dalam sejarah hidupnya memang jadi apa? Jadi Kivlan ini tidak usah banyak omong lah, karena kelasnya jauh benar dibawah SBY. Apalagi terkait kontribusinya ke republik ini,” jelasnya.
Sebelumnya Kivlan menyebut kader Demokrat adalah orang yang tidak jelas komitmennya. Itu termasuk SBY karena tidak mau Prabowo menjadi presiden. Kivlan mengetahui sifat juniornya itu sejak lama di dunia militer.
Baca Juga
“Dia [SBY] tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden. Dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik. Saya yang mendidik dia,” ucapnya, Kamis (9/5/2019).
Pernyataannya ini menanggapi status Andi yang mengklaim Demokrat ingin menyelamatkan Prabowo dari perangkap sesat setan gundul yang memberi informasi sesat soal angka kemenangan 62 persen.
Bahkan, dalam cuitan beruntun tersebut, Andi menyebut sikap Demokrat akan tegas keluar dari koalisi apabila Prabowo lebih mendengarkan setan gundul daripada parpol koalisi. Terlebih apabila benar-benar menggalang people power berbasis hoaks kemenangan 62 persen.
“Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan Gerindra, PAN, PKS, Berkarya dan Rakyat. Jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yang tidak hianati rakyat,” tulisnya, Senin (6/5/2019).