Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menyebut Putra Mahkota Johor, Pangeran Ismail Sultan Ibrahim, sebagai anak kecil dan bodoh.
Mahathir mengatakan Ismail sebaiknya tidak mengomentari hal-hal yang tidak dipahaminya.
“Jadi, jangan bicara. Jika Anda tidak tahu apapun, jangan bicara,” kata Mahathir kepada media seperti dilansir Star dan Channel News Asia pada Senin (6/5/2019).
Mahathir terlibat serangkaian perbedaan pendapat dengan Sultan Johor dan putranya sejak menjabat kembali sebagai PM setelah Koalisi Pakatan Harapan memenangkan pemilu pada Mei 2018.
“Saya tidak ingin berkomentar mengenai Sultan Johor (Ibrahim Sultan Iskanda). Jika saya mengatakan sesuatu, itu tidak baik. Itu tidak baik karena dia adalah sultan. (Tapi) TMJ ini dia anak kecil,” kata Mahathir, yang berusia 93 tahun.
Sedangkan Ismail, yang bergelar Tunku Mahkota Johor, berusia 34 tahun.
Mahathir mengomentari keluhan dari TMJ bahwa tindakan baik yang dilakukan oleh kesultanan Johor tidak mendapat penghargaan yang memadai. Ini membuat hubungan kesultanan dan pemerintah menjadi kurang baik.
“Jadi dia bodoh karena tidak tahu apa yang sedang terjadi,” kata Mahathir.
Pada Sabtu (4/5/2019), 4 Mei 2019, TMJ mencuit bahwa ayahnya yaitu Sultan Ibrahim telah melakukan sejumlah kebijakan positif. Namun, ini kurang mendapat perhatian publik.
Pertama, dia mencuit ulang pernyataan Twitter dari Sultan Johor soal penyerahan sebidang lahan di Bukit Chagar untuk proyek pemerintah. Ini terkait rencana pemerintah Malaysia untuk membangun jalur kereta rapid transit system dari Johor Bahru ke Singapura.
“Berapa banyak lahan yang telah diberikan Sultan Johor kepada rakyat dan pemerintah hingga saat ini,” kata pangeran Johor.
“Jutaan uang (miliaran) telah diberikan kepada pemerintah. Yang Mulia telah menyelesaikan utang pemerintah pada tahun keduanya sebagai sultan.”