Bisnis.com, JAKARTA - China mengatakan bahwa delegasi dagang tetap akan terbang menemui kabinet Donald Trump untuk negoisasi dagang. Sedangkan, suasana antara AS dan China seolah kembali tegang akibat pernyataan Donald Trump.
Dikutip dari Reuters, Senin (6/5/2019), China tetap berharap negoisasi dagang tetap berlanjut. Walau, di lain sisi, Trump telah menekankan kemauan keras pemerintahannya untuk tidak bergeser pada tawarannya.
Trump tetap akan menaikkan tarif barang-barang Cina pada minggu ini. Pernyataan Trump melalui Tweet resminya, seakan menjauhkan titik kesepakatan, padahal sebelumnya sang presiden menunjukan adanya kemajuan positif dari dua negara raksasa yang terlibat perang dagang selama beberapa waktu belakangan.
Merespon pernyataan Trump, pasar saham merosot dan harga minyak jatuh karena pasar menganggap adanya keraguan keberhasilan negosiasi untuk mengakhiri perang dagang yang telah dilakukan selama berbulan-bulan.
“Kami juga sedang dalam proses memahami situasi yang relevan. Apa yang dapat saya katakan adalah bahwa tim China sedang bersiap untuk pergi ke Amerika Serikat untuk berdiskusi, ”kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang dalam jumpa pers.
Tetapi Geng tidak mengatakan apakah Wakil Perdana Menteri Liu He, yang merupakan pejabat utama China dalam negosiasi, akan menjadi bagian dari delegasi seperti yang direncanakan semula. Negosiasi akan dimulai 8 Mei di Washington.
"Apa yang sangat penting adalah bahwa kita masih berharap Amerika Serikat dapat bekerja keras dengan China untuk bertemu dan berusaha untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan atas dasar saling menghormati," kata Geng.
The Wall Street Journal melaporkan sebelumnya bahwa China sedang mempertimbangkan membatalkan pertemuan minggu ini di Washington karena komentar Trump, yang mengejutkan para pejabat Cina.