Bisnis.com, JAKARTA – Seorang wanita muda tewas tertembak dan puluhan warga cedera di ibu kota Venezuela, Caracas, pada Rabu (1/5/2019) waktu setempat, dalam suatu bentrokan antara pendukung oposisi dan pasukan propemerintah.
Baik pendukung pro dan antipemerintah awalnya mengadakan demonstrasi di Caracas dengan damai pada hari itu.
Namun kemudian gas air mata dan tembakan oleh militer menghujani para pendemo di kota itu. Setidaknya 46 orang terluka dalam bentrokan antara pendukung oposisi dan pasukan keamanan, seperti diberitakan BBC.
Sebuah LSM lokal, Observatory Venezuela of Social Conflict, melaporkan tewasnya seorang wanita berusia 27 tahun karena tertembak dalam sebuah demonstrasi di kubu oposisi di Altamira.
Pemimpin oposisi Juan Guaido menuntut agar pihak yang bertanggung jawab atas tewasnya wanita muda tersebut ditemukan.
Pada Januari, Guaido, mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin sementara Venezuela, dan telah telah diakui oleh lebih dari 50 negara termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, dan sebagian besar negara-negara Amerika Latin.
Guaido telah menyerukan digelarnya serangkaian aksi demonstrasi demi memaksa Presiden Nicolás Maduro melepaskan cengkeraman kekuasaannya.
Guaido juga mendesak para pegawai negeri untuk ambil bagian dalam demonstrasi pada Kamis (2/5/2019). Dalam serangkaian cuitannya di Twitters, ia mengatakan tahap akhir "Operasi Liberty" telah dimulai dan giliran pegawai negeri untuk bergabung.
Para pengunjuk rasa didesak untuk tetap di memenuhi jalan-jalan perkotaan sampai pemerintahan Maduro akhirnya terpaksa mengundurkan diri.
Namun Maduro - yang didukung oleh Rusia, China, dan para pemimpin militer Venezuela - menolak untuk menyerahkan kekuasaannya.
Maduro menampik wacana bahwa ia telah siap untuk melarikan diri dari negara itu dan menuding AS telah mengupayakan tindak kudeta. Ia juga menegaskan siapapun yang terlibat dalam upaya ini akan dihukum.
“Guaido telah membujuk sektor publik selama berpekan-pekan, tetapi memenangkan dukungan mereka akan sulit,” tutur editor Americas di BBC, Candace Piette.
“Jadi jika pemimpin oposisi itu dapat meraih dukungan mereka, maka akan menjadi kemenangan besar melawan Presiden Maduro,” tambahnya.