Bisnis.com, JAKARTA - Polda Maluku Utara membenarkan ada sejumlah anggota Polres Halmahera Selatan yang mengamuk setelah pelaksanaan apel pagi Bintara pada Senin 29 April 2019 pukul 08.30 WIT di Polres Halmahera Selatan.
Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Suroto menilai aksi tersebut dilakukan sejumlah personil Polres Halmahera Selatan karena adanya salah paham antara atasan dengan anggotanya terkait anggaran pengamanan pemilu 2019. Menurutnya, anggaran yang turun untuk anggota Polri hanya untuk 6-7 hari pengamanan di TPS hingga perhitungan di PPK, namun ternyata waktu pengamanan lebih dari 7 hari.
"Iya, jadi itu miss komunikasi saja. Kemarin itu kan Pemilu sempat molor. Padahal prediksi awal itu anggaran pengamanannya untuk 6-7 hari tapi lebih lama ternyata," tuturnya melalui pesan singkatnya via telepon kepada sejumlah awak media, Senin (29/4/2019).
Dia mengakui aksi yang dilakukan anggota Polres Halmahera Selatan itu sempat viral di media sosial dan menjadi buah bibir warganet. Menurut Suroto, pihaknya akan turun langsung menemui anggota Polres Halmahera Selatan dan memenuhi hak para anggota yang memberikan pengamanan serta pengawalan di TPS hingga PPK.
"Kami akan penuhi hak-hak mereka dan kami akan cari anggarannya," katanya.