Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie meminta seluruh pimpinan dan elite politik untuk membangun budaya demokrasi yang adil dan beradab dengan menegakkan etika politik.
“Kepada tokoh-tokoh partai politik, kita harapkan dapat sama-sama menurunkan tensi karena kalau ini dibiarkan terus bisa panas,” kata Jimly dalam sebuah Maklumat Kebangsaan ICMI tentang Pemilu 2019 di ICMI Center, Senin (22/4).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan bahwa para elite politik harus lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Oleh karenanya, ICMI mengajak untuk bersama-sama menjaga keutuhan dan persatuan bangsa, serta menghindarkan praktik politik tidak terpuji yang menghalalkan segala cara.
Menurut Jimly, jika terjadi sengketa dalam pemilu maka alangkah lebih baiknya jika tim sukses kedua kubu perlu memanfaatkan mekanisme hukum untuk melawan ketidakadilan.
“Jikalau hasil penghitungan suara itu nanti tidak memuaskan, kita mengimbau supaya semua pihak menggunakan mekanisme resmi melalui MK,” katanya.
Baca Juga
Pada kesempatan itu, Jimly menerangkan, mekanisme yang sifatnya melembaga dapat diselesaikan melalui MK, jika hasil pemilu 2019 ini timbul sengketa.
Sementara jika terjadi perilaku yang dianggap bermasalah dari penyelenggara pemilu, maka diproses melalui DKPP.
“Sudah ada mekanisme yang resmi, jadi jangan lagi membayangkan mekanisme yang diluar sistem resmi,” katanya.
Mantan Ketua DKPP itu juga mengharapkan kepada semua pihak untuk selalu menahan diri dan menunggu hasil penghitungan suara secara resmi dari KPU pada tanggal 22 Mei 2019.