Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mendorong agar upaya rekonsiliasi kedua kubu Pilpres 2019 lebih dipercepat.
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI pertama ini, upaya rekonsiliasi harus terus diupayakan baik dari kubu petahana Joko Widodo, maupun kubu penantang Prabowo Subianto sebelum penetapan pemenang Pemilu 22 Mei 2019.
"Setelah 22 Mei kelamaan itu. Menurut saya lebih baik lebih cepat. Ga usah ngomong apa-apa, ngopi saja," ujar Jimly dalam sebuah diskusi di sekretariat ICMI, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019).
"Itu cukup meredakan. Harapan saya, tempatnya boleh di mana saja, keduanya bertemu di satu tempat, tidak usah bicara politik, cukup ngopi dan tidak usah lama-lama, 15 menit saja lalu foto-foto," tambahnya.
Menurutnya, upaya Jokowi mengirim utusannya untuk bersilaturahmi, yaitu Menko Maritim yang juga senior Prabowo di Kopassus TNI AD Luhut Binsar Panjaitan meeupakan hal positif.
Jimly pun mengungkapkan, ketika dirinya berbincang tim Prabowo selepas salat Jumat bersama di Masjid Al Azhar, Jumat (19/4/2019), ternyata mereka juga tengah berencana mengirim perwakilan untuk bertemu perwakilan dari kubu petahana nomor urut 01.
"Menurut saya itu bagus sekali. Saya sudah singgung juga kepada teman-teman agar segera mengadakan pertemuan. Tapi mungkin timing-nya belum. Tapi saya rasa pada waktunya nanti, kedua capres ini InsyaAllah akan mendapatkan momentum untuk bertemu. Mungkin soal waktunya saja ini," ungkapnya.
Menurutnya, pertemuan para tokoh dari kedua kubu dalam suasana ceria tanpa adanya urusan politik, diharapkan bisa meredam situasi yang mulai memanas kembali di tataran akar rumput.
ICMI Dorong Rekonsiliasi Pascapemilu Lebih Cepat
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mendorong agar upaya rekonsiliasi kedua kubu Pilpres 2019 lebih dipercepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
7 jam yang lalu
Tekanan Berganda Harga Batu Bara dari China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu