Kabar24.com, JAKARTA — Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung terpaksa pindah dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) buntut perselisihan internal di tubuh partai berbasis massa Islam tersebut.
Pelabuhan Lulung berikutnya adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, dia tak lagi mengincar kursi parlemen tingkat provinsi, melainkan berupaya naik kelas ke DPR RI.
Lulung pun didaftarkan PAN di Daerah Pemilihan DKI Jakarta III. Tempat tinggal Lulung, Kota Jakarta Barat, merupakan salah satu cakupan dapil tersebut bersama dengan Kota Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Bila Lulung hendak naik kasta dalam karir politiknya, lain lagi dengan Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Sejak Reformasi sampai saat ini, nama Yusril lebih sering disebut-sebut dalam jajaran calon presiden atau calon wakil presiden.
Namun, bekas Menteri Sekretaris Negara itu rela ‘turun kelas’ untuk memperebutkan kursi anggota DPR. Yusril yang terdaftar di Dapil DKI III tak hanya berjuang merebut suara, tetapi bagaimana memimpin PBB agar lolos ambang batas parlemen 4% suara sah nasional.
Debutan Dapil DKI III lainnya adalah Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. Sama seperti PBB, PSI disebut-sebut lembaga survei belum aman mendapatkan 4% suara sah nasional sebagai syarat utama calegnya masuk DPR.
Para debutan tersebut berkontes di Dapil DKI III yang merupakan basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Merujuk hasil Pileg 2014, PDIP meraup 615.225 suara.
Dengan metode bilangan pembagi pemilih (BPP) saat itu, parpol penguasa tersebut mengirimkan tiga kader ke DPR yakni Charles Honoris, Effendi Simbolon, dan Darmadi Durianto. Tiga jagoan PDIP itu kembali didaftarkan sebagai caleg.
Kuatnya penetrasi PDIP tersebut membuat bekas Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun hanya mampu membawa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) duduk di peringkat lima perolehan suara. Satu kursi jatah PKS direbut Adang sendiri dan berupaya dipertahankannya dalam Pileg 2019.
Partai Gerindra yang duduk di peringkat kedua pada Pileg 2014 menghantarkan Aryo Djojohadikusumo ke Senayan. Namun, keponakan bos Gerindra Prabowo Subianto itu ogah bertarung lagi dan menyiapkan tempat untuk sang adik, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang pindah dari Dapil Jawa Tengah IV.
Tercatat sekitar 3 juta pemilih berdiam di Dapil DKI III. Suara mereka itulah yang diperebutkan para caleg untuk menjamin satu dari delapan kursi Senayan bisa mereka duduki.
PETAHANA DAPIL DKI JAKARTA III
Partai Politik | Petahana |
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | Effendi Simbolon |
Darmadi Durianto | |
Charles Honoris | |
Partai Golkar | Ivan Doly Gultom |
Partai Gerindra | Aryo P.S. Djojohadikusumo |
Partai Keadilan Sejahtera | Adang Daradjatun |
Partai Nasdem | Ahmad Sahroni |
Partai Persatuan Pembangunan | Abdul Aziz |
PEMILIH DAPIL DKI JAKARTA III
Kabupaten/Kota | DPT |
Jakarta Utara | 1.253.753 |
Jakarta Barat | 1.738.262 |
Kepulauan Seribu | 19.013 |
Total | 3.001.028 |
PEROLEHAN SUARA PARPOL PILEG 2014 DAPIL DKI JAKARTA III
Partai Politik | Suara |
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 615.225 |
Partai Gerindra | 201.376 |
Partai Persatuan Pembangunan | 173.436 |
Partai Golkar | 143.048 |
Partai Keadilan Sejahtera | 138.399 |
Partai Nasdem | 119.147 |
Partai Hanura | 117.344 |
Partai Demokrat | 92.272 |
Partai Amanat Nasional | 62.146 |
Partai Kebangkitan Bangsa | 55.318 |
Partai Bulan Bintang | 16.820 |
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia | 7.940 |
Total | 1.742.471 |
Sumber: DPR, KPU