Kabar24.com, JAKARTA--Laporan awal kecelakaan Ethiopia Airlines bulan lalu menyebutkan pesawat itu menukik tajam beberapa kali sebelum jatuh.
Pilot pesawat Ethiopian Air disebutkan telah "berulang kali" mengikuti prosedur yang disarankan oleh Boeing sebelum pesawat itu jatuh. Meskipun demikian, mereka tetap "tidak bisa mengendalikan pesawat" Boeing 737 Max tersebut, menurut Menteri Transportasi Ethiopia, Dagmawit Moges sebagaimana dikutip BBC.com, Jumat (5/4).
Penerbangan bernomor ET302 itu jatuh enam menit setelah lepas landas dari ibukota Ethipia, Addis Ababa, menewaskan 157 orang yang berada di dalamnya.
"Awak pesawat sudah berulangkali menjalankan prosedur yang diberikan oleh pembuat pesawat ini, tetapi mereka tetap tidak bisa mengendalikan pesawat," kata Moges dalam konferensi pers di Addis Ababa.
Kecelakaan kedua Boeing 737 Max ini merupakan kali kedua yang menimpa pesawat jenis itu dalam rentang waktu lima bulan.
Pada bulan Oktober 2018 pesawat maskapai Indonesia, Lion Air bernomor JT 610 jatuh ke laut dan menewaskan 189 orang penumpang dan awak pesawat.
Dalam pernyataan tertulis, Direktur Eksekutif Ethiopian Airlines, Tewolde GebreMariam menyatakan bahwa ia "sangat bangga" dengan "profesionalisme yang sangat tinggi" dari para pilot pesawat tersebut.
"Sangat disayangkan mereka tak bisa menyelamatkan pesawat yang menukik itu," menurut pernyataan resmi Ethiopian Airlines.
Moges yang mempresentasikan temuan terkait kecelakaan itu merekomendasikan agar sistem pengendali pesawat ditinjau ulang sebelum diperbolehkan terbang lagi