Bisnis.com, JAKARTA – Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Terbang Ethiopia menyimpulkan secara tentatif bahwa kecelakaan pesawat Boeing 737 Max pada tahun lalu disebabkan kesalahan pada desain rencana dasar pesawat.
Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (7/3/2020), hal itu terungkap dalam draf laporan yang dibuat pihak investigator. Namun, dalam draf laporan itu, tidak banyak disebutkan mengenai peran kinerja Ethiopian Airlines ataupun kru pesawat tersebut.
Hal ini sangat kontras dibandingkan dengan kesimpulan Komite Keselamatan Transportasi Nasional Indonesia yang menyatakan bahwa kecelakaan pada 2018 disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perawatan minim serta keputusan pilot. Kecelakaan 2 tahun lalu itu juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max.
Biro Investigasi Kecelakaan Pewasat Terbang Ethiopia berencana merilis laporan interim sebelum peringatan satu tahun kecelakaan tersebut, pada 10 Maret 2020. Laporan interim ini juga akan berisi rekomendasi.
Berdasarkan ketentuan PBB, negara yang berpartisipasi dalam investigasi kecelakaan harus mendapat waktu 60 hari untuk mengomentari laporan akhir. Laporan Ethiopia belum dikirimkan secara resmi sampai seminggu lalu.
Ketentuan ini tidak berlaku untuk laporan sementara, tetapi biasanya tidak menyertakan kesimpulan formal tentang penyebabnya. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) telah menerima salinan draft laporan sementara.
Baca Juga
Meski begitu, NTSB menolak untuk mengomentari isi draf tersebut. Juru bicara Boeing yang dikontak oleh Bloomberg juga masih menolak untuk memberikan komentar.