Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Utara mencatat jumlah terbanyak dari total 20 kecelakaan penerbangan mematikan di dunia sepanjang tahun 2019.
Menurut laporan Aviation Safety Network (ASN), suatu website yang melacak kecelakaan, insiden, dan pembajakan di udara, lebih dari separuh jumlah kecelakaan penerbangan mematikan sepanjang 2019 terjadi di Amerika Utara.
Total kecelakaan yang terjadi tahun lalu termasuk 11 kecelakaan di Amerika Utara. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan hanya satu kecelakaan di wilayah itu pada 2018 dan tiga kecelakaan pada 2017.
Sementara itu, 20 kecelakaan mematikan dalam penerbangan sepanjang 2019 tersebut menelan 283 nyawa. Sebagian besar korban tewas datang dari tragedi Ethiopian Airlines pada Maret 2019.
Saat itu, sebuah jet Boeing 737 Max yang dioperasikan maskapai Ethiopian Airlines jatuh menghantam daratan Ethiopia tak lama setelah lepas landas, menewaskan seluruh 157 penumpang beserta kru di dalamnya.
Laporan ASN juga menyebutkan jumlah kecelakaan penerbangan mematikan sepanjang 2019 meningkat dari 15 kecelakaan penerbangan mematikan sepanjang 2018.
“Tercatat 15 kecelakaan di seluruh dunia pada tahun 2018. Namun, berdasarkan jumlah kematian secara keseluruhan, 2019 adalah tahun ketiga teraman,” papar ASN, seperti dilansir dari Bloomberg (Kamis, 2/1/2020).
Meski lebih besar dari jumlah rata-rata kecelakaan penerbangan mematikan dalam lima tahun yang sebesar 14 kecelakaan, jumlah korban tewas sepanjang 2019 lebih kecil dari rata-rata dalam lima tahun sebanyak 480 kematian.
“Lima dari kecelakaan di Amerika Utara tahun lalu terjadi di wilayah berat di Alaska dan Kanada. Meski ada kemajuan yang dibuat melalui berbagai inisiatif keselamatan oleh regulator Kanada dan AS, ini masih merupakan masalah yang memprihatinkan,” lanjut ASN.