Bisnis.com, JAKARTA –Mana yang lebih menarik, Pilpres atau Pileg? Fakta yang ada hiruk pikuk pemilihan presiden membuat pemilihan calon anggota legislatif seakan tak seksi lagi bagi publik.
Pilpres yang menghadirkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno terlanjut menjadi magnet yang menyedot perhatian dan emosi publik. Maka, pemilihan calon anggota legislatif pun menjadi "hidangan" yang kurang menarik minat. Terlebih, kurang lebih demikian obrolan di akar rumput, banyak calon anggota legislatif yang tidak dikenal publik
Tidak mengherankan jika lembaga Survei Charta Politika dalam penelitian terbarunya soal pemilu serentak merekam kondisi yang sama. Pemilihan legislatif, demikian hasil survei Charta Politika, kalah pamor dari pemilihan presiden. Ini membuat calon anggota legislatif harus bekerja ekstra.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan bahwa sejak Mahkamah Konstitusi memutuskan pemilu harus serentak, fokus masyarakat menjadi terbelah.
“Pemilihan legislatif seperti pacar nyaris dilupakan. Jadi dalam persepsi masyarakat adalah pemilihan presiden,” kata Masinton di Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Masinton yang juga caleg DPR RI dari PDIP menjelaskan bahwa pileg ibarat pacar yang nyaris dilupakan.
Pacar yang hampir terlupakan ini maksudnya adalah sekeras mereka kampanye dan turun ke masyarakat, publik kurang memperhatikan mereka.
“Makanya caleg kerja keras wara-wiri ke masyarakat. Ini tentu jadi tantangan tersendiri dan realita di masyarakat,” jelas Masinton.
Tantangan itu tergambar dari hasil survei Charta Politika. Disebutkan bahwa saat berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) publik akan memilih kertas suara yang dicoblos untuk pilpres sebesar 75,4 persen.
Sementara kertas suara untuk DPRD kabupaten/kota 8,1 persen, DPRD provinsi 1,1persen, DPR RI 1,4%, dan DPD 2,2%.
Inilah hasil penelitian yang menggambarkan bahwa pilpres lebih menyedot perhatian publik dibandingkan pileg.
Kini, para caleg harus berupaya keras agar tetap dilirik publik sebagai pacar yang layak untuk selalu dirindukan.