Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon, menegaskan bahwa calon presiden nomor urut 2 itu bukan pendukung ideologi khilafah.
Menurut dia, tidak mungkin Prabowo akan menggantikan ideologi Pancasila dengan khilafah ketika memenangkan kontestasi Pemilu Presiden 2019.
"Soal nasionalisme, Prabowo sangat nasionalis, beliau pertaruhkan jiwa dan raga saat menjadi prajurit TNI hingga saat ini," kata Fadli, di Jakarta, Kamis (28/3).
Dia mengatakan, semasa Prabowo di TNI tidak perlu diragukan bagaimana institusi tersebut memupuk ideologi nasionaliame para prajuritnya dalam mempertahankan kedaulatan.
Fadli yang merupakan politisi Partai Gerindra itu menilai pandangan Prabowo selama ini sangat jelas dalam mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan yang lain.
Direktur Materi Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said, mengingatkan kepada pihak-pihak yang terus menyebarkan pandangan bahwa Prabowo didukung organisasi berpaham khilafah, untuk berhenti menyebarkan kabar bohong itu.
"Saya ingatkan agar dihentikan karena itu bukan saja fitnah namun sudah dorongan ke arah perpecahan," ujarnya.
Said mengatakan, seorang prajurit profesional hingga pangkat jenderal seperti Prabowo lalu membangun partai politik berpaham nasionalis-religius, tidak logis kalau disebut akan membangun sistem khilafah.
Atas dasar itu, dia menilai tidak mungkin Prabowo bergeser dari komitmennya untuk membangun, mengedepankan dan melaksanakan ideologi Pancasila.
"Jangan membawa dalam forum debat capres dengan hal yang tuduhannya tidak berdasar, tolong hentikan omongan seperti itu," katanya.