Strategi Menggenjot Perdagangan dan Investasi
Bagaimana strategi untuk meningkatkan kerja sama di bidang investasi? Sektor apa saja yang dinilai menarik?
Meskipun Mesir saat ini masih menjalankan reformasi ekonomi yang menyebabkan perlambatan ekonomi dan berimbas pada berkurangnya minat investor Mesir untuk berekspansi, menurut data BKPM pada periode Januari—September 2018, nilai investasi langsung dari Mesir ke Indonesia naik 28% dengan enam proyek yang nilainya mencapai US$640.000, jika dibandingkan dengan periode yang sama 2017 sebanyak 13 proyek dengan nilai US$500.000.
KBRI terus berupaya memfasilitasi kunjungan beberapa pengusaha Mesir yang ingin melakukan investasi di Indonesia untuk pendirian pabrik dan lahan perkebunan yang hasilnya akan diekspor ke Timur Tengah. Selain itu, kami juga mendorong pengusaha Indonesia untuk memilih Mesir sebagai hub masuknya produk unggulan Indonesia ke pasar Afrika dan Timur Tengah. Hal ini sejalan dengan kebijakan reformasi ekonomi yang dijalankan Pemerintah Mesir saat ini untuk mendorong masuknya investasi asing.
Salah satu pilihan investasi terbaik di Mesir, di antaranya Suez Canal Economic Zone [SCEZ] seluas 461 kilometer persegi yang merupakan kawasan ekonomi khusus dan hub perdagangan dunia karena terletak di sepanjang perluasan wilayah Terusan Suez. Seluruh area menawarkan kesempatan berinvestasi di bidang komersial dan industrial, infrastruktur dan real estat, logistik, dan teknologi serta pariwisata.
Apa saja kesepakatan atau perjanjian yang saat ini dimatangkan kedua negara?
Saat ini masih difinalisasi pembahasan draf MoU Pembentukan joint trade committee [JTC] RI-Mesir sebagai salah satu mekanisme bilateral pada tataran teknis dalam rangka peningkatan kerja sama di bidang perdagangan.
Melalui JTC diharapkan Kementerian Perdagangan RI serta Kementerian Perdagangan dan Industri Mesir masing-masing selaku titik fokus dapat bertemu secara reguler membahas upaya-upaya dalam peningkatan perdagangan serta mengatasi hambatan atau kendala yang dihadapi di lapangan.
Selain itu, melalui pertemuan JTC, kedua belah pihak diharapkan dapat menjajaki pembahasan untuk pembentukan PTA/FTA untuk mendorong peningkatan volume ekspor produk unggulannya.