Misi Peningkatan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi
Adakah tugas khusus yang diamanatkan pemerintah kepada Anda ketika ditunjuk menjadi Dubes?
Ada beberapa tugas khusus yang diamanatkan, antara lain adalah mendorong upaya peningkatan perdagangan dan diversifikasi produk perdagangan, khususnya mendorong ekspor produk industri strategis RI, termasuk alutsista buatan Indonesia yang di produksi oleh sejumlah BUMN industri pertahanan kita seperti PT Pindad, PT DI, PT PAL, dan lain-lain.
Selain itu, kami juga diamanatkan untuk menfasilitasi investor Mesir untuk berinvestasi di Indonesia. Berikutnya, adalah terus mendorong kerja sama saling dukung Indonesia dengan Mesir di berbagai forum internasional. Mendukung peran penting Mesir dalam proses perdamaian di Timur Tengah, khususnya dalam penyelesaian masalah Palestina-Israel.
Pemerintah juga mengharapkan agar KBRI Kairo bisa mendorong peningkatan kerja sama pendidikan agama dalam rangka menyebarkan Islam yang moderat dan mendorong pula kesediaan Mesir untuk menambah jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar.
Apakah isu mengenai perekonomian menjadi isu yang paling ditekankan pemerintah?
Saat ini, isu mengenai peningkatan perdagangan, investasi dan turisme merupakan isu yang menjadi prioritas. Termasuk di dalamnya mendorong diversifikasi produk ekspor, dan mengupayakan agar produk Indonesia dapat menguasai pasar Afrika.
Mesir juga merupakan negara potensial untuk menjadi entry point bagi produk Indonesia guna memasuki benua Afrika. Dalam hal ini Mesir memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya letak geografis yang sangat strategis sebagai konektivitas antara benua Asia, Afrika dan Eropa melalui Terusan Suez. Didukung dengan jumlah penduduk mencapai 96 juta jiwa [ketiga terbesar di Afrika setelah Nigeria dan Etiopia] dan sejumlah free trade agreement [FTA] yang menjadikan Mesir sebagai hub yang potensial bagi negara-negara sekitarnya.
Bagaimana strategi untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan?
Dalam peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, KBRI Kairo berupaya memfasilitasi dan mendorong kegiatan saling kunjung antara pengusaha kedua negara. Kami juga mendorong pengusaha Indonesia agar lebih berani memasarkan produk Indonesia di antaranya melalui berbagai kegiatan promosi dagang di Mesir.
Pada pameran Intra-African Trade Fair [IATF] di Kairo [pada] 8—10 Desember 2018. KBRI Kairo mendirikan Paviliun Indonesia seluas 180 meter persegi. Paviliun ini merefleksikan Indonesia Incorporated di mana hadir tiga BUMN, 13 perusahaan swasta nasional, dan tiga perusahaan Mesir importir produk unggulan Indonesia.
Pada saat penyelenggaraan Trade Expo Indonesia pada Oktober 2018 di BSD City, Tanggerang [Selatan], KBRI juga telah menfasilitasi kehadiran sekitar 75 orang pengusaha Mesir ke Indonesia yang menghasilkan transaksi dagang sebesar US$78,4 juta.
