Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Tes DNA Penumpang Ethiopian Airlines 302 Butuh 6 Bulan

Ethiopian Airlines menyatakan uji DNA dari 157 penumpang penerbangan 302 diperkirakan membutuhkan waktu hingga 6 bulan.
Polisi berdiri di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302, di dekat Kota Bishoftu, 62 kilometer dari tenggara Ibukota Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019)./REUTERS-Tiksa Negeri
Polisi berdiri di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302, di dekat Kota Bishoftu, 62 kilometer dari tenggara Ibukota Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019)./REUTERS-Tiksa Negeri

Bisnis.com, JAKARTA--Ethiopian Airlines menyatakan uji DNA dari 157 penumpang penerbangan 302 diperkirakan membutuhkan waktu hingga 6 bulan.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (16/3/2019), tim investigasi di Paris telah mulai memeriksa kotak hitam yang telah ditemukan di lokasi pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 jatuh pada minggu lalu, tidak lama setelah take off dari Addis Ababa. Para penumpang pesawat tersebut tercatat berasal dari 30 negara.

Selama keluarga korban menunggu hasil dari investigasi terkait penyebab kecelakaan, Ethiopian Airlines berencana untuk menyelenggarakan penghormatan bagi para penumpang di Addis Ababa hari Minggu besok.

Lokasi yang direncanakan antara Kidist Selassie atau Holy Trinity Cathedral, di mana beberapa pemimpin Ethiopia dimakamkan.

"Kami diberitahu oleh pihak maskapai bahwa kami akan diberikan tanah dari lokasi kecelakaan untuk acara penghormatan yang mereka rencanakan," kata seorang anggota keluarga penumpang yang enggan menyebutkan identitasnya.

Sementara itu, surat kematian akan diterbitkan dalam waktu 2 minggu ke depan. Dalam surat pemberitahuan kepada keluarga, penyerahan jenazah, yang sebagian besar hangus dan terfragmentasi, akan memakan waktu hingga 6 bulan kedepan.

Oleh karena itu, keluarga para penumpang pesawat Ethiopian Airlines 302 akan diberikan tanah terlebih dahulu dari lokasi kecelakaan sebagai bentuk penghormatan.

Abdulmajid Sheriff, seorang warga negara Kenya yang saudara iparnya menjadi korban kecelakaan tersebut, menyatakan keluarganya telah menggelar penghormatan bagi sang ipar.

"Kami muslim, sehingga tidak peduli terkait tanah [dari lokasi kecelakaan]. Kami telah mengirim doa dan itu cukup bagi kami," katanya.

Para pengamat menuturkan saat ini terlalu dini untuk menyimpulkan apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 tersebut. Namun, beberapa otoritas penerbangan di berbagai negara memilih untuk mengandangkan pesawat 737 MAX 8.

Data penerbangan dari Ethiopian Airlines 302 mengindikasikan beberapa kemiripan dengan apa yang dialami oleh Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air yang jatuh pada Oktober tahun lalu.

Kecelakaan Lion Air menewaskan 189 orang. Kedua pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tersebut jatuh tidak lama setelah take off.

Adapun, pabrikan pesawat Boeing dikabarkan segera merilis pembaruan perangkat lunak untuk jenis pesawat 737 MAX 8 dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper