Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan seorang warga negara Indonesia yang sempat terjebak dan disandera oleh kelompok bersenjata di wilayah konflik Yaman sejak November 2018 berhasil dibebaskan pada Rabu (13/3/2019).
"Semalam, sebagai informasi, kita berhasil membebaskan satu orang WNI dan mengembalikan pulang satu WNI yang sempat ditangkap oleh kelompok bersenjata di Yaman sejak November 2018," kata Retno saat konferensi pers usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Oman Yusuf bin Alawi bin Abdullah di Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Retno tidak memperjelas identitas WNI tersebut atau menjelaskan lebih lanjut mengenai proses penyanderaan dan pembebasannya. Namun ia memaparkan bahwa hal tersebut tak lepas dari bantuan dan kerja sama otoritas Oman.
Baca Juga
Retno pun mengapresiasi segala fasilitas yang diberikan Oman dalam proses evakuasi WNI di daerah konflik itu. Sampai saat ini, ungkap Retno, pemerintah Oman terus memfasilitasi WNI yang berada di Yaman, terutama para pelajar yang keluar masuk kawasan konflik itu lewat perbatasan dengan Oman.
Sejak konflik Yaman pecah pada 2014, pemerintah Indonesia telah memfasilitasi evakuasi WNI dari berbagai wilayah yang terdampak. Selama periode 30 Maret 2015 sampai 21 April 2015, Indonesia bahkan mengirimkan tim khusus ke Yaman untuk melakukan evakuasi intensif. Dalam operasi tersebut 1.925 WNI dan 173 WNA berhasil dievakuasi melalui jalur darat, laut, dan udara.
Pemerintah telah mengeluarkan larangan bagi WNI untuk masuk ke Yaman sejak 2015. Larangan tersebut masih berlaku sampai saat ini. Kendati demikian, masih ada sekitar 1.000 sampai 1.600 WNI yang berada di sana. Mayoritas berada di Hadramaut yang merupakan lokasi pelajar Indonesia menuntut ilmu di berbagai lembaga pendidikan.