Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Muhammadiyah Sebut Pemerintah China Izinkan Muslim Uighur Beribadah

Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan kebebasan beragama etnis minoritas Uighur di Provinsi Xinjiang yang sebagian besar adalah penganut Islam dijamin oleh pemerintah China
Seorang lelaki tua dari etnis Uighur nampak duduk di pasar lokal di Kashgar, Xinjiang (2/8/2011)./Reuters-Carlos Barria
Seorang lelaki tua dari etnis Uighur nampak duduk di pasar lokal di Kashgar, Xinjiang (2/8/2011)./Reuters-Carlos Barria

Kabar24.com, JAKARTA - Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan kebebasan beragama etnis minoritas Uighur di Provinsi Xinjiang yang sebagian besar adalah penganut Islam dijamin oleh pemerintah China.

Ia mengungkapkan hal itu telah diatur dalam konstitusi China. Setiap warga negara, ujarnya, diberi kebebasan untuk beragama atau tidak. Agung menyampaikan hal ini setelah ia dan sejumlah rombongan PP Muhammadiyah mengunjungi Xinjiang pertengahan Februari lalu.

“Mau beragama apa saja boleh, mau tidak beragama juga gak apa-apa, tapi fasilitas milik negara tidak boleh digunakan untuk kegiatan keagamaan termasuk beribadah,” kata Agung dikutip dari Suara Muhammadiyah, Jumat (8/3/2019).

Pernyataan Agung datang setelah isu dugaan persekusi dan diskriminasi muslim Uighur kembali menyeruak. Otoritas China disebut mengeluarkan sejumlah larangan bagi kelompok minoritas ini untuk melakukan praktik agama.

Pemerintah China disebut melabeli ajaran Islam sebagai "penyakit ideologi" dan memaksa muslim Uighur untuk meninggalkannya.

Pada Rabu (6/3/2019), diplomat Amerika Serikat Jason Mack dalam sidang Dewan HAM PBB melaporkan bahwa pemerintah China telah melakukan tindak kriminal yang mencakup pemberian hukuman bagi penyebaran ajaran Islam dan larangan memberi nama berbau Islam bagi anak-anak Uighur.

"Masyarakat juga bisa ditahan karena menumbuhkan janggut, mengenakan jilbab, berpuasa di bulan Ramadan, beribadah ke masjid, dan melakukan prosesi pemakaman sesuai aturan Islam," kata Mack dikutip dari Reuters.

Kendati meyakini kebebasan beragama muslim Uighur di Xinjiang dijamin pemerintah, Agung mengakui ada perbedaan perlakuan dibanding muslim di kawasan Timur China seperti di Provinsi Guangzhou dan Shenzen.

"Sebenarnya perhatian pemerintah itu ada, dan kalo kita lihat sikap terhadap muslim Uighur ini berbeda dengan China Timur seperti Guangzhou, Shenzen dan lainnya. kelihatannya China di bagian timur situ tidak ada masalah, mahasiswa-mahasiswa kita yang di sana mengatakan 'kita salat di kampus, kita salat Ashar di kampus tidak ada masalah'," urai dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.

Ia mengatakan perlakuan sikap China terhadap muslim Uighur barangkali dilatarbelakangi oleh trauma mengingat kawasan Xinjiang pernah didera serangan terorisme berkali-kali.

"Jadi sejak tahun 2000 sampai 2015 itu puluhan kali terjadi terorisme, entah itu meledakkan bom di bis, di pasar, di jalan dan lain sebagainya. Sehingga tampaknya China itu memiliki trauma tersendiri terhadap terorisme dan sparatis itu," ungkapnya.

Pada kunjungan tersebut, Agung mengatakan ia dan delegasi PP Muhammadiyah sempat melaksanakan salat Jumat di Hotan, barat daya Xinjiang dengan jamaah sekitar 500 orang. Ia mencatat di Xinjiang terdapat 23.000 masjid dengan 27.000 imam bersertifikasi yang digaji oleh pemerintah China.

Selain Agung, Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Trisno Raharjo, Lembaga Hubungan Luar Negeri Sudibyo Markus, Ketua Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah M Ziyad juga ikut dalam lawatan tersebut.

Delegasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nahdlatul Ulama turut mengikuti kunjungan yang berlangsung selama sepekan atas undangan pemerintah China tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper