Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Khawatirkan Pemilih yang Masuk Daftar Pemilih Tambahan

Wakil Ketua Komisi II DPR, Herman Khaeron mengkhawatirkan pemilih yang masuk ke dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) tidak bisa mencoblos akibat kekurangan kertas suara.
Seorang pemilih mencelupkan tinta setelah mencoblos pada Pilkada DKI 19 Aprol/Bisnis-Dedi Gunawan
Seorang pemilih mencelupkan tinta setelah mencoblos pada Pilkada DKI 19 Aprol/Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR, Herman Khaeron mengkhawatirkan pemilih yang masuk ke dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) tidak bisa mencoblos akibat kekurangan kertas suara.

Menurutnya, potensi pemilih tidak bisa mencoblos itu terutama untuk pemilihan presiden. Pasalnya, besar kemungkinan mereka yang masuk dalam DPTb melebihi dua persen atau cadangan kertas suara yang disediakan di setiap TPS.

"Saya prediksi akan membludak adalah kertas suara untuk pemilihan presiden di daerah tertentu khususnya di kota-kota besar," kata Herman.

Dia mendesak KPU untuk mengantisipasi kurangnya surat suara tersebut.

Hingga 17 Februari 2019 jumlah DPTb tercatat sebanyak 275.923 orang. Jumlah itu tersebar di 87.483 TPS yang ada di 30.118 desa/kelurahan, 5.027 kecamatan, dan 496 kabupaten/kota. KPU pun memperkirakan jumlah tersebut masih berpotensi bertambah.

"KPU kan memiliki instrumen sampai tingkat bawah, harusnya dipastikan secara cermat berapa kebutuhan secara real," kata Herman kepada wartawan, Rabu (6/3/2019).

Kalau aturan pemilu diterapkan maka KPU menemui kendala lantaran aturan dalam UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 menjelaskan produksi surat suara hanya bisa ditambah dua persen surat suara cadangan berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di tiap TPS. 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper