Bisnis.com, JAKARTA - Kunjungan calon calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, di Bali, pada 23-24 Februari 2019, menuai pro dan kontra. Sandiaga bahkan mengurungkan niatnya mengunjungi Tabanan, karena ada penolakan.
Pengurus Desa Adat Pagi, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, salah satu yang menyampaikan penolakan atas rencana kunjungan Sandiaga.
"Kami belum siap menerima kehadiran Pak Sandiaga Uno,” kata Bendesa Adat Pagi I Wayan Yastera bersama Kelihan Dinas Banjar Pagi I Wayan Suka Wijaya dan Kelihan Banjar Adat Pagi I Nyoman Subagan, Sabtu (23/2/2019).
Yastera beralasan, warga di banjarnya sedang sibuk urusan adat karena melakukan persiapan menjelang upacara ritual Panca Wali Krama di Pura Besakih, Kabupaten Karangasem.
"Kami utamakan kepentingan di banjar dulu," kata Yastera, yang sehari-hari bekerja sebagai peternak sapi.
Selain itu, ia mengklaim, warga adat di tempatnya telah memutuskan untuk mendukung calon anggota legislatif dan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca Juga
Alasannya, selama ini, mereka mendapatkan bantuan dari caleg dari PDI Perjuangan.
“Karena warga adat telah memutuskan dukungan kepada caleg dan calon presiden PDI Perjuangan,” ujarnya.
Yastera mengklaim, warga adat di tempatnya telah memutuskan untuk mendukung calon anggota legislatif dan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Alasannya, selama ini, mereka mendapatkan bantuan dari caleg dari PDI Perjuangan.
“Karena warga adat telah memutuskan dukungan kepada caleg dan calon presiden PDI Perjuangan,” ujarnya.
Selain pembatalan kunjungan ke Desa Adat Pagi, Sandiaga juga batal berkunjung ke Banjar Katimemes, Desa Sudimara, Kabupaten Tabanan pada tanggal 24 Februari 2019. Padahal, semula ia akan berkunjung ke dua lokasi di Kabupaten Tabanan yang mempunyai julukan lumbung padi di Bali, untuk berdialog dengan petani.
“Karena batal ke Tabanan, warga di sana kami aja ke sini (Denpasar),” kata Sandiaga.
Meski ditolak berkunjung ke Tabanan, Sandiaga tetap berkunjung ke beberapa kabupaten di Bali selama dua hari kunjungan ke provinsi ini.