Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi masih berunding untuk menentukan tanggal kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman yang sempat ditunda beberapa waktu lalu.
"Kami masih terus berkomunikasi untuk bisa menentukan tanggal yang tepat, baik untuk pihak Arab Saudi maupun Indonesia untuk pelaksanaan kunjungan tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penerus takhta Kerajaan Arab Saudi yang kerap disebut MBS itu dijadwalkan untuk melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada 18-19 Februari lalu. Namun dua hari sebelum kunjungan, Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa kunjungan MBS ke Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia dan Malaysia, ditunda untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.
Mengenai alasan penundaan kunjungan tersebut, Arrmanatha menyebutkan bahwa hal ini merupakan hal yang biasa dalam rencana kunjungan tamu kenegaraan. Berdasarkan informasi yang diterima pihak Indonesia, penundaan ini terjadi karena terdapat urusan kenegaraan yang dilakukan MBS.
"Ini suatu hal yang biasa terjadi apabila ada rencana kunjungan tamu negara, dan informasi yang kita terima bahwa ada suatu agenda yang urgent [mendesak] yang harus dilakukan oleh Pangeran," kata Arrmanatha.
Pangeran Mohammad sendiri tetap melaksanakan kunjungan kenegaraan di Asia, di antaranya Pakistan, India, dan China. Di kunjungannya ke Pakistan pada 18-19 Februari lalu, Pemerintah Arab Saudi meneken investasi senilai Rp282 triliun untuk membantu perekonomian negara tersebut.
Baca Juga
Kunjungan MBS ke Asia ini dinilai sebagai upaya Pemerintah Arab Saudi untuk memperbaiki citra negara itu yang sempat rusak karena isu pembunuhan Jamal Khashoggi. Sosok MBS pun dalam beberapa bulan terakhir menjadi sorotan dunia internasional. Namanya sempat dikaitkan dengan kematian kolumnis Washington Post yang tewas di Konsulat Saudi di Istanbul 2 Oktober itu.
Investigasi yang dirilis oleh Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menyimpulkan bahwa MBS memerintahkan pembunuhan sosok yang diketahui kerap mengkritik Kerajaan Saudi itu. Tuduhan tersebut disanggah oleh otoritas Saudi, mereka menyatakan MBS tak mengetahui sama sekali soal pembunuhan Khashoggi dan menyatakan ia tewas dalam operasi tak bertanggung jawab.