Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebaran Tenaga Medis Dinilai tak Merata, Menumpuk di Kota Besar

Ketua Komisi IX DPR  Dede Yusuf Macan Effendi meminta pemerintah untuk lebih jeli dalam pendistribusian tenaga kesehatan mengingat masih tingginya ketimpangan layanan medis antarwilayah di seluruh Indonesia.
Pelayanan puskesmas di daerah./Ilustrasi
Pelayanan puskesmas di daerah./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Komisi IX DPR  Dede Yusuf Macan Effendi meminta pemerintah untuk lebih jeli dalam pendistribusian tenaga kesehatan mengingat masih tingginya ketimpangan layanan medis antarwilayah di seluruh Indonesia.

Menurut Dede, selama ini tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, maupun bidan menumpuk di kota besar. Karenanya perlu ada keistimewaan bagi setiap tenaga kesehatan yang bersedia ditempatkan di daerah terpencil. 

"Artinya itu persoalan distribusi. Saya  juga berharap bahwa lulusan kesehatan masyarakat ini mau ditempatkan pada daerah terpencil atau yang kekurangan tenaga medis,” ujarnya Selasa (12/2/2019).

Bahkan dia meminta agar untuk tenaga medis yang ditempatkan di daerah terpencil honornya lebih besar daripada mereka yang ada di kota merasa nyaman, katanya.

Bahkan hampir sebagian besar tenaga kesehatan menumpuk di kota besar saja, sehingga ini perlu dievaluasi pemerataannya. 

Dia menyoroti masih adanya persoalan ketika masyarakat di daerah terpencil harus berpergian jauh guna mendapatkan fasilitas kesehatan.

"Kami berharap ke depan sarjana kesehatan itu akan lebih bisa dioptimalkan di faskes tingkat pertama terutama di desa-desa, jangan sampai sarjana kesehatan masyarakat numpuk di kota besar," kata Dede.

Dia membandingkan jumlah tenaga kesehatan di sejumlah daerah. Salah satunya di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang tenaga medisnya sangat minim.

Dia menyebutkan di Bandung, satu Puskesmas memiliki 20 tenaga medisnya dengan sekitar enam dokter. Sedangkan di DKI Jakarta ada satu Puskesmas yang kapasitasnya 200.000 orang dan dokternya 24 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper