
Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait ungkapan politik Propaganda Rusia membuat Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia untuk Indonesia angkat bicara.
Hal ini disampaikan akun Twitter resmi Kedubes Rusia Russian Embassy, IDN (@RusEmbJakarta), Senin (4/2/2019) pukul 11.55 WIB.
Baca selengkapnya di sini.
Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menjelaskan kemungkinan bahwa minimnya pilihan kandidat Capres-Cawapres dalam Pemilu Presiden (Pilpres) akan mempengaruhi naiknya angka Golput.
Hal ini mengacu pada data Golput yang terus naik sejak Pilpres 2004, dan meningkat tajam pada Pilpres 2014.
Baca selengkapnya di sini.
Tim hukum Persaudaraan Alumni (PA) 212 dijadwalkan akan mendatangi Bareskrim Mabes Polri di Kawasan Gambir Jakarta Pusat pada hari ini, Senin (4/2/2019).
Mereka melaporkan Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie Louisa, dan Ketua BTP/Ahok Mania, Immanuel Ebenezer.
Baca selengkapnya di sini.
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin melemparkan perumpamaan bahwa ulama dan pesantren Nahdlatul Ulama (NU), kini mempunyai tugas yang berat.
"Dulu kita orang NU sering kehilangan sandal di masjid, belakangan kehilangan masjid, tinggal sandalnya," ucap mantan Ketua MUI tersebut.
Memang apa maksud Ma'ruf Amin sebenarnya? Baca selengkapnya di sini.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut tudingan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo soal propaganda Rusia dalam Pemilihan Presiden 2019 merupakan sebuah halusinasi yang tidak ada bukti.
Menurut Fadli teori-teori propaganda yang dilontarkan Jokowi itu bukan hanya halusinasi, tapi juga terkesan mengada-ada.
Apa alasan Fadli Zon berani berkata demikian? Baca selengkapnya di sini.