Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Bayangi WEF Davos, Banyak Pemimpin Negara Absen

Sejumlah pemimpin dunia dikabarkan bakal absen dalam World Economic Forum (WEF) di Davos yang akan dihelat pada 22-25 Januari mendatang.
World Economic Forum/Istimewa
World Economic Forum/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA – Sejumlah pemimpin dunia dikabarkan bakal absen dalam World Economic Forum (WEF) di Davos yang akan dihelat pada 22-25 Januari mendatang.

Sekitar 3.000 tokoh bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil akan berkumpul di Davos, Swiss, pekan depan. Tapi di antara mereka hanya akan terlihat tiga pemimpin negara yang tergabung dalam G-7. Mereka adalah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mencuri perhatian dengan tindak tanduknya tahun lalu, telah membatalkan rencana kehadirannya dalam forum global tahunan ini pekan depan karena harus bergulat dengan kondisi penutupan layanan pemerintahannya (government shutdown).

Pada Kamis (17/1/2019), Gedung Putih mengatakan Trump juga telah membatalkan perjalanan delegasinya ke Davos karena permasalahan tersebut yang telah memasuki hari ke-27.

Selain Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron dikabarkan tidak akan menghadiri pertemuan itu di tengah upaya mengatasi protes di negaranya. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May harus berjuang untuk mengupayakan konsensus terkait Brexit.

Di luar negara G-7, para pemimpin Rusia dan India juga tidak akan menghadiri WEF di Davos. Adapun China mengirimkan wakilnya untuk menggantikan peran Presiden Xi Jinping.

Pada 2017, Xi Jinping menjadi pemimpin pertama China yang menghadiri pertemuan elite tersebut untuk menyampaikan pandangannya yang kuat soal perdagangan bebas.

Absennya sejumlah pemimpin dunia itu bakal membuat pemimpin lain seperti Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond, Wakil Presiden China Wang Qishan, dan sejumlah gubernur bank sentral memiliki tugas lebih berat untuk mencoba meyakinkan para pemimpin bisnis di tengah suramnya prospek politik dan ekonomi global.

Kegelisahan seputar perselisihan perdagangan, hubungan internasional yang kacau, Brexit, dan perlambatan pertumbuhan, yang dikhawatirkan bakal menyebabkan ekonomi dunia memasuki resesi, akan mendominasi pertemuan nanti.

“Davos akan didominasi oleh tingkat keresahan yang tinggi tentang pasar saham, perlambatan pertumbuhan, dan politik internasional," kata Nariman Behravesh, kepala ekonom di IHS Markit, seperti dilansir Reuters.

“Kehadiran kepemimpinan [tahun ini] lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu,tetapi mereka yang akan hadir bakal berupaya untuk menanamkan rasa percaya diri serta menenangkan kegelisahan investor dan bisnis,” lanjutnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper