Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Resmi Masuk Dewan Keamanan PBB, Inggris 'Beri Sambutan'

Indonesia dan Inggris akan sama-sama memegang posisi anggota Dewan Keamanan PBB dan sebagai anggota tetap yang memiliki hak veto, Inggris mengaku siap bekerja sama dengan Indonesia.
Dubes Indonesia untuk PBB Dian Triansyah Djani menancapkan Bendera Merah Putih di Markas Dewan Keamanan PBB setelah Indonesia resmi menjadi anggota DK PBB Periode 2019-2020. Foto: Kementerian Luar Negeri
Dubes Indonesia untuk PBB Dian Triansyah Djani menancapkan Bendera Merah Putih di Markas Dewan Keamanan PBB setelah Indonesia resmi menjadi anggota DK PBB Periode 2019-2020. Foto: Kementerian Luar Negeri

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Inggris Sir Simon McDonald mengungkapkan Pemerintah Inggris siap bekerja sama dengan Indonesia di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Indonesia secara resmi telah memulai masa jabatannya sebagai anggota tidak tetap DK PBB pada 1 Januari 2019. Posisi ini akan dipegang Indonesia hingga 31 Desember 2020 bersama 9 negara anggota tidak tetap lainnya.

Bersama dengan Inggris yang menjabat anggota tetap DK PBB, Indonesia akan bekerja dalam merumuskan kebijakan penting terkait perdamaian dan keamanan internasional.

Terdapat sejumlah isu krusial yang akan menjadi perhatian Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan isu tersebut mencakup pemeliharaan perdamaian, pemberantasan terorisme, sinergi organisasi antarkawasan, dan tentunya soal Palestina.

Menanggapi prioritas tersebut, McDonald menyatakan Inggris menanti kerja sama dengan Indonesia. 

"Indonesia telah menyatakan dengan jelas prioritas mereka di DK PBB. Saya percaya Inggris dapat bekerja sama dengan baik dalam seluruh area tersebut yang mencakup isu perempuan, perdamaian dan keamanan, pemberantasan terorisme, dan isu regional, khususnya Myanmar," papar McDonald saat melakukan kunjungan ke Sekretariat Asean di Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Terkait isu perdamaian di Myanmar, McDonald mengatakan kedua pihak harus bekerja keras karena Indonesia adalah representasi Asean dan Inggris merupakan pemegang hak veto di DK PBB. "Saya menanti kerja sama yang kuat antara kedua pihak," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper