Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasto Kristiyanto Ajak Kubu BPN Sama Sama Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Hasto menyatakan ketika menyerang lawan dengan isu hoaks, nantinya justru citra buruk akan berbalik ke dirinya sendiri.
Hasto Kristiyanto/Bisnis-Aziz Rahardyan
Hasto Kristiyanto/Bisnis-Aziz Rahardyan

Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengimbau kubu BPN Prabowo-Sandiaga untuk bersama-sama meningkatkan kualitas demokrasi.

Hasto juga menjabat Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menyatakan ketika menyerang lawan dengan isu hoaks, nantinya justru citra buruk akan berbalik ke dirinya sendiri.

"Pertama, persoalan penggunaan isu-isu agama, akhirnya terkena muka sendiri. Kemudian, terkait dengan debat [Pilpres 2019], ada serangan seolah-olah kami tidak siap, ternyata mereka yang meminta secara khusus desain-desain seperti itu," ungkap Hasto di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2018).

"Kemudian penggunaan selang [hoaks RSCM], serangan terhadap BPJS, itu ternyata juga tidak benar. Kemudian, juga membangun tol tanpa utang, itu Pak Sandi ternyata melakukan hal itu dari rekam jejak sebelumnya. Kemudian, terakhir masalah tujuh kontainer. Itu baru yang terhitung, yang belum terhitung masih ada," tambahnya.

Hasto menyebut lima kasus hoaks tersebut terhitung merupakan kasus besar, sehingga masih ada kasus hoaks kecil lain yang tak terhitung. Bahkan, kasus hoaks Ratna Sarunpaet pun belum masuk hitungan.

"Rakyat juga akhirnya melihat bahwa hal-hal yang sifatnya hoaks sekadar menyerang tanpa data, akhirnya memukul balik. Baru ini saja, baru tanggal 8 Januari saja, skornya sudah 5—0. Terhadap isu-isu serangan [hoaks] seperti itu, itu sudah 5—0," ujar Hasto.

Sebab itulah Hasto mengimbau kubu BPN Prabowo-Sandiaga untuk berdemokrasi dengan baik yang mengedepankan etika Timur.

Dalam kesempatan yang sama Hasto pun mengingatkan kembali Indonesia telah memiliki sistem penyelenggaraan pemilu yang utuh lewat KPU, adanya pengawasan etik lewat Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), serta lembaga pengawasnya Bawaslu.

Sehingga partai politik sebagai peserta hajat penyelenggaraan demokrasi yaitu Pilpres dan Pileg 2019, seharusnya menghargai semua kerangka sistem tersebut secara utuh.

"Dengan demikian TKN Jokowi-Ma'ruf Amin sangat menyesalkan ketika ada upaya-upaya yang sistematis untuk men-down grade, mendelegitimasi terhadap penyelenggara pemilu yang seharusnya kita berikan ruang dan kemudian sekaligus fungsi pengawasan [Bawaslu dan DKPP] untuk dapat menjalankan tugasnya," tutup Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper