Bisnis.com, JAKARTA – Sosok Nurhadi-Aldo sontak menjadi perbincangan warganet di media sosial. Pasalnya, pasangan ini disebut bakal menjadi pasangan capres dan cawapres ketiga selain Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Siapa sebenarnya Nurhadi-Aldo?
Pasangan Nurhadi-Aldo yang didukung oleh Koalisi Indonesia Tronjal-Tronjol Maha Asik ini hanya fiktif belaka. Meskipun begitu, Nurhadi-Aldo cukup menarik perhatian warganet selama beberapa pekan terakhir.
Nama Nurhadi-Aldo dengan mencuat lewat media sosial Facebook, Twitter, dan Instagram. Bisnis melacak pasangan capres-cawapres fiktif ini mulai aktif di media sosial Facebook pada 17 Desember 2018. Kurang dari sebulan, pengikut halaman Facebook @DildoforIndonesia ini sudah sebanyak 91.474.
Lalu, Nurhadi-Aldo mulai aktif di Instagram pada 24 Desember 2018 dengan total pengikut saat ini sebanyak 86.743. Nurhadi-Aldo juga aktif di Twitter sejak 26 Desember 2018 dengan jumlah pengikut sebanyak 25.397.
Akun media sosial pasangan capres-cawapres fiktif ini kerap menampilkan postingan media sosial yang konyol. Alhasil, banyak warganet yang tergelitik dan berkomentar di setiap postingan pasangan fiktif tersebut.
Baca Juga
Lalu, siapa sebenarnya sosok yang didaulat sebagai capres nomor 10 tersebut?
Ternyata, sosok Nurhadi benar-benar ada di dunia nyata. Seperti dikutip BBC Indonesia pada Jumat (4/1/2019), Nurhadi adalah seorang tukang urut yang berasal dari Mejobo, Kudus, Jawa Tengah.
Komunitas shitposting memberikan Nurhadi tempat istimewa karena popularitas cukup tinggi terkait kebiasaannya mempromosikan jasa pijat. Ditambah, swafotonya juga banyak beredar.
Nah, Nurhadi disebut mengetahui kalau wajahnya digunakan untuk melahirkan sosok capres fiktif. Namun, dia tidak ikut dalam proses pembentukan konten kampanyenya di media sosial.
Berbeda dengan Nurhadi, sosok Aldo adalah tokoh fiktif. Wajah Aldo disebut gabungan dari salah seorang politisi dengan orang lain. Sosok Aldo juga berasal dari guyonan komunitas Shitposting.
Bukan Sekedar Shitposting
Kehadiran pasangan capres-cawapres fiktif itu di media sosial bukan sekedar menjadi akun shitposting. Para pengelola akunnya memiliki tujuan tersendiri.
Sosok Nurhadi-Aldo diciptakan oleh delapan pemuda yang tinggal di beberapa kota Indonesia. Para pemuda yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengaku gerah dengan kampanye hitam yang mewarnai kampanye pilpres pada tahun ini.
Salah satu anggota tim mengatakan, Nurhadi-Aldo hadir untuk meredam konflik akibat kampanye hitam jelang pilpres 2019.
"Ketika Nurhadi keluar dalam bentuk banyolan, di dalamnya ada pesan untuk masyarakat," imbuh salah satu anggotanya,” ujarnya seperti dikutip BBC Indonesia.
Pesan yang ingin disampaikan agar masyarakat tidak gampang dipengaruhi politisi yang membuat terpecah belah dan saling bermusuhan.
Masyarakat bisa memberikan banyak kritik kepada pemerintah atau politisi ketimbang bertengkar satu sama lain karena kampanye tersebut.
Shitposting merupakan aktivitas online yang awalnya dikenal sebagai konten yang bermuatan unsur mengejutkan.Umunya konten shitposting dipakai untuk bahan candaan warganet.
Komunitas shitposting pada akun Nurhadi-Aldo mengaku tidak mengambil keuntungan finansial dengan populernya akun capres-cawapres fiktif tersebut.
“Ke depan belum tahu sih, yang jelas, kami tetap pada tujuan untuk menghibur dan memberikan edukasi. Kami akan tetap tidak memihak salah satu capres-cawpres,” ujar salah satu anggota tim sukses pasangan fiktif tersebut.