Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR : Hentikan Kampanye Hitam, Jokowi & Prabowo Sama-sama Korban Fitnah

Ketua DPR Bambang Soesatyo mengingatkan fakta dari Debat Capres terakhir seharusnya menyadarkan publik bahwa dua sosok capres yang berkompetisi saat ini sudah menjadi korban kampanye hitam bermuatan fitnah dan ujaran kebencian.
Ilustrasi/JIBI/Bisnis-Nurul Hidayat
Ilustrasi/JIBI/Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Ketua DPR Bambang Soesatyo mengingatkan fakta dari Debat Capres terakhir seharusnya menyadarkan publik bahwa dua sosok capres yang berkompetisi saat ini sudah menjadi korban kampanye hitam bermuatan fitnah dan ujaran kebencian.

Karena itu politisi Partai Golkar itu mengimbau kampanye hitam terhadap dua kandidat Presiden RI harus dihentikan. Sebab menurut Bamsoet, fitnah dan ujaran kebencian yang ditujukan ke pribadi Capres Joko Widodo maupun Capres Prabowo Subianto sama artinya dengan merendahkan martabat Bangsa Indonesia.

“Kampanye hitam terhadap dua kandidat presiden RI ini harus dihentikan. Sebab, fitnah dan ujaran kebencian yang ditujukan ke pribadi dua capres sama artinya dengan merendahkan martabat Bangsa Indonesia, ujarnya kepada wartawan, Selasa (2/4).

Dia berharap semua pihak menghargai kedua kandidat karena kedua sosok capres tampil berdasarkan aspirasi masyarakat Indonesia.

Bamsoet mengakui baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto sama-sama kecewa dan terluka akibat fitnah dan ujaran kebencian yang selama ini dialamatkan kepada keduanya. Ungkapan atau refleksi kekecewaan dua sosok capres itulah yang terungkap dalam debat capres sesi IV 30 Maret lalu.

“Prabowo mengaku tidak nyaman karena dituduh pro-khilafah. Sedangkan Jokowi mengaku selama ini memendam perasaan karena dia dituduh PKI,” ujarnya. Padahal, lanjut Bamsoet, untuk menyandang status Capres, baik Prabowo maupun Jokowi sudah melalui berbagai tahapan proses seleksi.

Sehingga, semburan fitnah yang bertujuan mencoreng citra atau kredibilitas kedua sosok capres itu sama sekali tidak masuk akal. Bahkan, fitnah terhadap kedua sosok Capres berpotensi merusak akal sehat. Sebab, masyarakat dicekoki pemahaman bahwa institusi negara penyelenggara Pemilu bisa meloloskan pribadi bermasalah untuk mengisi jabatan Presiden.  

“Kendati pengakuan kedua Capres tampak semata-mata sebagai adu argumentasi dalam debat, pengakuan itu jelas-jelas memperlihatkan kekecewaan kedua sosok Capres itu. Bahkan Prabowo sampai harus mengungkap sekilas latar belakang ibu yang melahirkannya,” ungkap legislator dapil Jawa Tengah VII itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper