Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto dianggap kurang bersahabat dengan wartawan, karena selalu melontarkan komentar sinis. Jika saja pencari berita baik, dia dipastikan akan tujuh kali lebih baik dari mereka.
Ketua Badan Pemenangan Nasional Koalisi Indonesia Adil Makmur Djoko Santoso mengatakan bahwa kini kebanyakan media massa anti dengan calon presiden nomor urut 02 ini.
“Media selalu menunggu salahnya apa, baru dipelintir. Saya dukung tindakan Prabowo. Kalau saya tegas-tegas sama wartawan,” katanya di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Bahkan, Djoko pernah memboikot salah satu televisi swasta, karena tidak berimbang dan menjatuhkan Prabowo-Sandi.
“Masa bodoh daripada tiap hari terjadi ribut, masalah. Saya capai dong, kita di media gini-gini. Ya, sudah saya boikot biar saya tanggung jawab,” ucapnya.
Mantan Panglima TNI ini pun dalam mengambil kebijakan tidak pernah koordinasi dengan Prabowo ataupun calon wakil presiden Sandiaga Uno. Ini agar jika terjadi kehebohan, orang yang diserang adalah dia, bukan capres atau cawapres.
Baca Juga
Menurut Djoko, apa yang diucapkan Prabowo adalah fakta. Wartawan seharusnya mengakui dan sadar kalau diberi masukan.
“Dulu ada orang bilang dunia itu bulat, dihukum mati. Padahal memang dunia bulat. Kita apa adanya ngomong tidak perlu takut dikeroyok. Kita harus berani mengatakan kebenaran,” ungkapnya.