Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usung Slogan Golkar Bersih, Wapres Jusuf Kalla Minta Pembuktian

Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri silaturahmi keluarga besar Partai Golkar di Hotel Dharmawangsa, Kamis (20/12/2018) malam.
Logo Partai Golkar di Gedung Utama Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Jakarta. Bisnis.com/Samdysara Saragih
Logo Partai Golkar di Gedung Utama Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Jakarta. Bisnis.com/Samdysara Saragih

Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri silaturahmi keluarga besar Partai Golkar di Hotel Dharmawangsa, Kamis (20/12/2018) malam.

Dalam kesempatan itu, Wapres Kalla memberikan motivasi kepada kader Partai Golkar untuk memenangkan pemilu tahun depan.

Dia mengingatkan agar kader partai berlambang beringin itu tidak hanya asal bicara bersih, namun harus mampu membuktikan diri antikorupsi.

Sebabnya, pascapergantian ketua umum dari tangan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi KTP elektronik ke tangan Airlangga Hartarto, partai itu mengangkat isu Golkar bersih agar kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat. 

Menurut dia, partai harus mempunyai peran yang baik dalam berdemokrasi.

"Kalau selalu kita mengatakan suara rakyat suara golkar, atau suara golkar suara rakyat artinya adalah dalam menjalankan partai itu selalu kita memberikan harapan kepada rakyat. Memberikan contoh yang baik, mempunyai hal yang jadi contoh yang baik," ujarnya.

Selain memberi janji dah harapan, kader partai pun harus merealisasikan hal tersebut. Saat ini, kata dia, demokrasi yang dipraktikan adalah demokrasi yang populis. 

Kader partai harus paham dan mendengar harapan rakyat. Dengan demikian, harapannya Partai Golkar bisa meraih peringkat dua besar peraih suara terbanyak.

Terkait soal contoh yang baik melalui kader bersih di masyarakat, Wapres Kalla sempat menyebut yang dialami Partai Demokrat.

Ketua umum Partai Golkar periode 2004-2009 itu mengatakan, Partai Demokrat dahulu menggembar gemborkan slogan bersih dan bebas korupsi. 

Namun nyatanya para kader yang mengaku bersih itu hampir semuanya terjerat korupsi.

"Jangan nanti contohnya semacam kritik kepada Partai Demokrat, yang mengatakan antikorupsi kemudian yang ngomong itu ada di dalam [penjara]. Itu menurunkan suara itu. Jadi bagaimana berbicara itu jangan seperti dialami partai-partai yang lain," tuturnya menegaskan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper