Bisnis.com, JAKARTA – Menkopolhukam Wiranto menegaskan bahwa pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru Riau pada Sabtu (15/12/2018) adalah oknum partai tertentu, Partai Demokrat dan PDI Perjuangan (PDIP).
Wiranto menyampaikan hal itu dalam keterangan persnya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (16/12/2018). Dikutip dari video keterangan tersebut di akun Twitter @wiranto1947, bahwa kasus perusakan atribut Partai Demokrat bukanlah rekayasa pemerintah untuk mengganggu persiapan pemilihan umum 2018.
Melainkan, katanya, perusakan atribut Demokrat berupa bendera, dan balliho dilakukan oleh oknum PDIP dan Demokrat berdasarkan hasil investigasi polisi.
“Ternyata Pak Kapolri cepat sekali mengusut dan ternyata perbuatan dari oknum partai tertentu, dari PDIP dan Demokrat. Sudah ditangkap, dan mereka tidak atas perintah, tidak atas kebijakan pimpinan partai politik, tetapi karena insubornasi, tidak mematuhi perintah. Mereka melakukan iatas nisitaif untuk mendapat pujian dan pahala,” jelas Wiranto didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Lebih lanjut dikatakatan, Presiden Joko Widodo sangat menyesalkan kejadian perusakan atribut tersebut, dan Wiranto telah meminta polisi mengusut tuntas siapa pelakukanya.
“Masalah sudah diatasi. Oknum sudah diketahui dan saksi ada, kita serahkan pada proses hukum yang berlaku, sekali lagi tak ada rekayasa pemerintah untuk mengganggu upaya persiapan pemilu,” pungkas Wiranto.
Baca Juga
— Wiranto (@wiranto1947) December 17, 2018
Seperti diberitakan sebelumnya, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengutuk keras insiden perusakan terhadap bendera, baliho dan atribut Partai Demokrat, di Pekanbaru, Riau, oleh sekelompok orang yang menurut dia terorganisir, Sabtu (15/12/2018).
Ia menegaskan, sepanjang jalan Pekanbaru, selain bendera dan atribut Partai Demokrat, ada juga bendera dan atribut PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, dan PSI.
"Tapi yang dirusak hanya bendera Partai Demokrat. Bendera Partai Demokrat dipasang untuk menyambut kedatangan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, di Riau. Sementara, bendera Partai PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, dan PSI menyambut Bapak Presiden Joko Widodo," kata dia.
Agus menilai ada pihak-pihak yang bereaksi secara berlebihan atau khawatir, dan takut dengan konsolidasi kekuatan Partai Demokrat, serta meriahnya sambutan masyarakat di setiap kunjungan SBY dan AHY di daerah-daerah.