Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia Akan Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota

Pemerintah Australia dilaporkan akan segera mengakui Kota Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel setelah empat negara sebelumnya memberikan pengakuan.
Bendera Israel terlihat di dekat Dome of the Rock, yang terletak di Kota Tua Yerusalem./Reuters
Bendera Israel terlihat di dekat Dome of the Rock, yang terletak di Kota Tua Yerusalem./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Australia dilaporkan akan segera mengakui Kota Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel setelah empat negara sebelumnya memberikan pengakuan.

Laporan itu terungkap dalam rapat kabinet yang digelar hari ini. Kendati demikian pihak pemerintah disebut tidak akan mengumumkan apapun sampai rapat Dewan Pemerintah Australia (COAG) digelar pada Rabu (12/12) besok sebagimana dikutip CNN.com, Selasa (11/12).

Sedangkan kantor berita milik pemerintah Australia, SBS melaporkan keputusan itu akan diratifikasi kabinet dalam rapat hari ini waktu setempat, setelah Komite Keamanan Nasional menyetujui rencana tersebut Senin kemarin.

Hanya saja, Australia belum berencana memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel ke Yerusalem dalam waktu dekat karena alasan biaya. Sebagai gantinya, satu sumber memaparkan pemerintah Australia untuk sementara waktu berencana membangun kantor kekonsuleran di Yerusalem.

Dikutip dari Arutz Sheva, Perdana Menteri Scott Morrison dan kabinetnya kemungkinan akan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dalam sebuah rapat malam ini. Jika hal itu disetujui maka Morrison akan mengumumkan sikap resmi pemerintah Australia soal status Kota Yerusalem pada Rabu besok.

Jika hal itu terjadi, Australia akan menjadi negara kelima setelah Amerika Serikat, Guatemala, Republik Ceko, dan Honduras yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Langkah itu dinilai merusak upaya proses perdamaian di Timur Tengah, terutama antara Israel-Palestina. Keduanya sama-sama mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota masa depan negara. Sayang sampai berita ini dibuat, pemerintah Australia belum memberikan klarifikasi resmi soal itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper