Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Kabupaten Aceh Timur menyebutkan bahwa sebuah kapal yang menampung 20 orang yang diyakini sebagai etnis Rohingya telah berlabuh di kawasan pantai timur laut Pulau Sumatra, Selasa (4/12/2018).
Kedatangan kapal tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian kapal pembawa etnis Rohingnya meninggalkan Myanmar dan Bangladesh menuju Malaysia.
Gelombang pengungsi dari barak pengungsian beberapa minggu belakangan menimbulkan kekhawatiran krisis penyelundupan Rohingya pada 2015 terulang kembali.
Dilansir Reuters, badan mitigasi bencana di Aceh Timur mengatakan bahwa sekelompok pria yang memiliki ciri-ciri seperti pengungsi Rohingya tiba di pelabuhan Kuala Idi.
Otoritas setempat pun memberi makan dan minum para pria yang rata-rata berusia sekitar 20-an tersebut. Pihak imigrasi mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya tengah dalam proses untuk menanyai para pengungsi.
Kepala komunitas nelayan setempat mengatakan para pengungsi itu sesungguhnya menuju Malaysia, namun tidak jelas mengapa mereka berlabuh di Indonesia.
“Perahu mereka masih berfungsi dan mereka memiliki bahan bakar, jadi kami tidak tahu mengapa mereka memasuki daerah kami,” kata Razali, salah satu nelayan kepada Reuters.
Sampai saat ini belum diketahui apakah perahu tersebut berasal dari Myanmar atau Bangladesh. Beberapa waktu lalu otoritas Myanmar mengamankan sebuah kapal yang berusaha membawa 93 pengungsi Rohingya. Kapal tersebut hendak menuju Malaysia.
Gelombang pengungsi yang meninggalkan kamp bermunculan dalam beberapa waktu terakhir menyusul rencana repatriasi yang disepakati Myanmar dan Bangladesh. Banyak dari para pengungsi khawatir untuk kembali ke Rakhine karena situasi yang dinilai belum cukup kondusif dan tidak ada jaminan kewarganegaraan sekembalinya ke Myanmar.
Rencana repatriasi itu saat ini ditangguhkan kedua negara menimbang kondisi dalam negeri Bangladesh yang hendak mengadakan pemilihan umum. Rencananya, pembahasan mengenai nasib pengungsi Rohingya yang saat ini ditampung di Bangladesh akan dibicarakan pada 2019.