Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy menegaskan bahwa PPP bukan partai politik pendukung Basuki Tjahaja Purnama saat Pemilihan Gubernur 2017.
Pernyataan itu sekaligus menampik seruan Habib Rizieq Shihab (HRS) yang menyebut untuk tidak memilih partai politik pendukung penista agama.
Rommy menjelaskan bahwa jika ukuran partai pendukung penista agama adalah partai politik pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, PPP tidak mendukung Ahok pada saat itu.
“Yang disampaikan HRS sama sekali tidak dimaksudkan untuk PPP, karena pada Pilkada DKI 2016-17, kami tidak mengusung Ahok. Sebaiknya ditanyakan, partai mana yang dimaksudkan HRS,” kata Rommy kepada wartawan, Senin (3/12/2018).
Selain itu, Romy menambahkan, selain tak mendukung Ahok, PPP selama ini menurut Rommy berada di garda terdepan mewujudkan UU atau Perda bernuasa agama (syariah) dan alokasi anggaran untuk umat.
“Perjuangan PPP menegakkan UU atau Perda bernuasa Islam sudah dilakukan sejak partai ini didirikan para ulama pada 1973 lalu dan terus berlangsung hingga saat ini,” jelasnya.
Baca Juga
Tommy mengungkapkan bahwa sejak 2013 lalu, PPP menginsiasi Undang-Undang yang memperjuangkan agama Islam.
“Bagi PPP sebagai partai Islam, memperjuangkan tegaknya Islam secara konstitusional merupakan farduh kifayah,” tambah Rommy.