Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahmad Dhani Bandingkan Kasusnya dengan Ahok

Jaksa menuntut Ahmad Dhani dengan hukuman dua tahun penjara. Tuntutan itu dibacakan jaksa Hardiniyanti dalam sidang perkara ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (26/11/2018).
Terdakwa kasus dugaan ujaran kebencian melalui media sosial Ahmad Dhani bersiap menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (26/11/2018). JPU menuntut Ahmad Dhani dengan pidana dua tahun penjara dalam kasus tersebut./Antara-Raya
Terdakwa kasus dugaan ujaran kebencian melalui media sosial Ahmad Dhani bersiap menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (26/11/2018). JPU menuntut Ahmad Dhani dengan pidana dua tahun penjara dalam kasus tersebut./Antara-Raya

Bisnis.com, JAKARTA - Jaksa menuntut Ahmad Dhani dengan hukuman dua tahun penjara. Tuntutan itu dibacakan jaksa Hardiniyanti dalam sidang perkara ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (26/11/2018).

Jaksa menilai, pendiri grup musik Dewa 19 itu bersalah karena menyebar ujar kebencian melalui media sosial. "Terdakwa bersalah menyebar informasi yang mengandung kebencian atau permusuhan terhadap kesukuan, agama, ras dan antargolongan (SARA)," ucap Hardiniyanti.

Dhani menilai tuntutan jaksa tidak jelas dan tidak tegas. Sebab dalam tuntutan, jaksa tidak menyebut kepada siapa ujaran kebecian itu ditujukan. Jika hanya menyebut 'golongan', Dhani menilai kata itu sangat abstrak. "Siapa yang saya beri ujaran kebencian? Orang China, orang Arab, agama Islam, agama Kristen? Gak ada," katanya.

Dhani kembali membandingkan kasusnya dengan kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kala itu, Ahok dituntut satu tahun masa percobaan oleh jaksa, walau akhirnya divonis dua tahun oleh hakim.

Dhani menilai, tuntunan jaksa terhadapnya hanya untuk menyamakan hukuman dengan Ahok. "Ini adalah tuntutan balas dendam supaya sama dengan Ahok," katanya.

Atas tuntutan jaksa itu, majelis hakim memberi waktu dua pekan kepada Ahmad Dhani dan kuasa hukumnya menyiapkan berkas pleidoi atau pembelaan.

Ahmad Dhani dilaporkan oleh Jack Boyd Lapian pada 9 Maret 2017 karena sejumlah cuitannya di Twitter. Pendiri Cyber Indonesia itu adalah pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI 2017.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper