Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surat Einstein Tentang Antisemitisme Dijual Rp472 Juta

Sebuah surat tahun 1922 yang ditulis oleh Albert Einstein tentang ketakutannya akan kemunculan antisemitisme di Jerman dijual seharga US$32.000 (Rp472 juta) di sebuah pelelangan di Israel pada Selasa (13/11/2018).
 Fisikawan Nobel Albert Einsten/Istimewa
Fisikawan Nobel Albert Einsten/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah surat tahun 1922 yang ditulis oleh Albert Einstein tentang ketakutannya akan kemunculan antisemitisme di Jerman dijual seharga US$32.000 (Rp472 juta) di sebuah pelelangan di Israel pada Selasa (13/11/2018).

Tulisan itu dibuat olehnya lebih dari satu dekade sebelum Nazi mengambil alih kekuasaan.

“Ini adalah masa-masa gelap secara ekonomi dan politik, jadi saya senang bisa lolos dari segalanya,” tulis fisikawan berusia 43 tahun itu kepada saudara perempuannya, Maria, setelah meninggalkan Berlin menuju lokasi yang tidak disebutkan di dalam surat, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (14/11/2018). 

Einstein telah meninggalkan ibu kota Jerman setelah pembela sayap kanan membunuh Menteri Luar Negeri Walter Rathenu, seorang teman dan sesama Yahudi. Pada waktu itu polisi memperingatkannya bahwa dia bisa menjadi sasaran pembunuhan berikutnya.

“Tidak ada yang tahu dimana saya berada, dan saya diyakini hilang,” tulisnya.

“Saya melakukan dengan sangat baik, terlepas dari semua antisemit diantara rekan-rekan Jerman saya,” lanjutnya.

Surat itu mengacu pada perjalanan Einstein yang direncanakan ke Jepang, menunjukkan bahwa dia menulisnya sambil menunggu untuk berlayar keluar dari pelabuhan Kiel.

Ketika Nazi mengambil alih Jerman pada 1933 dan meluncurkan kampanye penganiayaan anti-Yahudi yang berpuncak pada Holocaust, Einstein sedang melakukan tur ceramah di luar negeri. Dia meninggalkan negaranya dan akhirnya menetap di Amerika Serikat.

“Apa yang istimewa dalam surat ini yang benar-benar diramalkan Einstein –dia telah melihat 10 tahun sebelumnya- apa yang akan terjadi di Jerman,” ujar Meron Eren, salah satu pendiri Rumah Lelang Kedem di Yerusalem yang menjual artefak tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper