Bisnis.com, JAKARTA - Media Turki melaporkan staf di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki berusaha merusak kamera pengawas atau CCTV untuk menghilangkan bukti pembunuhan Jamal Khashoggi.
Upaya pengrusakan kamera pengawas di dalam dan di luar gedung konsulat dilakukan pada 2 Oktober 2018, hari saat Khashoggi dibunuh. Mereka juga berusaha merusak kamera yang ditaruh di pos polisi di luar gedung.
Menurut laporan Al Jazeera mengutip media Daily Sabah, pada tanggal 6 Oktober 2018 jam 1 pagi waktu setempat, seorang staf konsulat memasuki pos polisi keamanan di luar konsulat Arab Saudi untuk mengakses sistem video.
Staf itu memasukkan kode pengunci digital ke sistem yang mana tidak merusak kamera lainnya. Kode untuk mencegah akses ke video yang merekam situasi di pintu masuk termasuk kedatangan Khashoggi ke konsulat.
Ternyata, menurut jurnalis Al Jazeera Andrew Simmons dari Istanbul, polisi telah lebih dulu mengurai kode dan akses sistem dan menyalin video sebelum dirusak.
"Semua ini menunjukkan, menurut pejabat Turki, dalam hal semua prosedur, bahwa ada upaya dari konsulat Arab Saudi sekali lagi untuk merusak alat bukti," kata Simmons.
Baca Juga
Otoritas Turki mengatakan akhir Oktober lalu bahwa rekaman kamera pengawas dicabut dari Konsulat Arab Saudi. Lalu staf konsulat warga Turki diminta untuk berlibur di hari Khashoggi dijadwalkan berkunjung ke konsulat untuk mengambil dokumen pernikahannya dengan tunangannya warga Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya di hadapan anggota parlemen dari partai berkuasa di Ankara pada 23 Oktober lalu mengatakan, pembunuhan Khashoggi dirancang lebih awal oleh tim dari Arab Saudi.
Sistem pengawasan di konsulat Arab Saudi di Istanbul juga tidak diaktifkan untuk tujuan tertentu.
"Ini pembunuhan politik," kata Erdogan berdasarkan pola pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis asal Arab Saudi.